Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan kearifan lokal Tri Hita Karana dapat terus disebarluaskan hingga ke mancanegara karena menjadi semacam roh dalam pembangunan berkelanjutan.

"Jika berbicara tentang pembangunan berkelanjutan, maka sudah pasti arahnya pada Tri Hita Karana, filosofi masyarakat Bali yang mendasari kebahagiaan manusia. Untuk bisa sustainable, rohnya itu Tri Hita Karana," kata Pastika saat menerima audiensi panitia Tri Hita Karana (THK) Awards 2017, di Denpasar, Senin malam.

Menurut dia, pembangunan berkelanjutan bisa tercapai apabila ada harmoni atau keselarasan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan dengan alam semesta.

Oleh sebab itu, Pastika berharap kearifan lokal Tri Hita Karana bisa terus disebarluaskan bahkan ke mancanegara.

Dia berpandangan, orang asing sangat terbuka dengan konsep Tri Hita Karana karena memang sejalan dengan upaya menciptakan pembangunan berkelanjutan.

"Salah satunya untuk menularkan virus ini adalah dengan melibatkan dunia pariwisata seperti yang dilakukan Yayasan Tri Hita Karana melalui THK Awards," katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Tri Hita Karana I Gusti Ngurah Wisnu Wardana menyampaikan secara kuantitas peserta THK Awards tahun ini meningkat mencapai 155 peserta yang menunjukkan kesadaran pelaku pariwisata di Bali terhadap inisiatif ini semakin baik.

THK Awards 2017 akan diselenggarakan pada 25 November 2017. Wardana mengatakan penghargaan yang akan diserahkan diantaranya kategori Public Relations, Corporate Social Responsibility dan Melapa Melapi.

Ia menambahkan tahun ini sesuai dengan anjuran "United Nations World Tourism Organisation (UNWTO)" dan Kementerian Pariwisata, pihaknya juga akan melakukan penilaian implementasi "global code ethic of tourism".

Perwakilan Tim Asesor THK Awards 2017 Gede Suarsa mengatakan untuk THK Awards 2017 secara kualitas meningkat dan jauh lebih bagus dari tahun sebelumnya. Menurutnya, makin banyak hotel yang memiliki program CSR yang bagus dan berkualitas. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017