Makassar (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan pesantren moderen Ikatan Mesjid Musala Indonesia Muthahidah (IMMIM) di Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu.
"Semoga pesantren IMMIM bukan saja memberikan pengetahuan, tapi juga keimanan," kata Wapres dalam sambutannya.
JK juga menyampaikan jika pendidikan bagi bangsa ini menjadi hal yang penting, terutama mengenai bagaimana menggabungkan pendidikan, kemampuan, teknologi, dan keimanan.
Menurut dia, yang dibutuhkan bukan hanya orang yang bekerja keras, tapi juga memiliki keilmuan atau keahlian.
"Jadi bukan sekedar ijazah," imbuhnya.
Ia menambahkan, pesantren IMMIM juga harus berperan dalam menghasilkan entrepreneur. Hal itu sesuai dengan konsep pendidikan modern, yakni inovatif. Bisa memperbaiki dan meningkatkan mutu, dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Sementara, Ketua Umum DPP YASDIC IMMIM HM Ridwan Abdullah menyampaikan, pihaknya memproyeksikan pesantren ini memiliki 1.500 kamar.
Pesantren ini, kata dia, dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti aula, rumah karyawan, lokasi kunjungan, hingga poliklinik.
"Saat ini, jumlah santri mencapai 1.300 santri putra dan putri," pungkasnya.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo juga turut mendampingi JK dalam peresmian tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Semoga pesantren IMMIM bukan saja memberikan pengetahuan, tapi juga keimanan," kata Wapres dalam sambutannya.
JK juga menyampaikan jika pendidikan bagi bangsa ini menjadi hal yang penting, terutama mengenai bagaimana menggabungkan pendidikan, kemampuan, teknologi, dan keimanan.
Menurut dia, yang dibutuhkan bukan hanya orang yang bekerja keras, tapi juga memiliki keilmuan atau keahlian.
"Jadi bukan sekedar ijazah," imbuhnya.
Ia menambahkan, pesantren IMMIM juga harus berperan dalam menghasilkan entrepreneur. Hal itu sesuai dengan konsep pendidikan modern, yakni inovatif. Bisa memperbaiki dan meningkatkan mutu, dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Sementara, Ketua Umum DPP YASDIC IMMIM HM Ridwan Abdullah menyampaikan, pihaknya memproyeksikan pesantren ini memiliki 1.500 kamar.
Pesantren ini, kata dia, dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti aula, rumah karyawan, lokasi kunjungan, hingga poliklinik.
"Saat ini, jumlah santri mencapai 1.300 santri putra dan putri," pungkasnya.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo juga turut mendampingi JK dalam peresmian tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017