Jakarta (Antara Bali) - Pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu membuat catatan gemilang dengan menumbangkan juara dunia bulu tangkis 2017 Chen Qingchen/Jia Yifan untuk mengamankan tiket final turnamen Prancis Terbuka 2017.
Laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dipantau di Jakarta, Sabtu, mencatat Greysia/Apriani berhasil mengamankan partai puncak selepas memenangkan pertarungan empat besar di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Jumat malam waktu setempat, atas wakil China dengan skor 21-5, 21-10.
Dalam pertarungan di partai empat besar itu sendiri, Greysia/Apriani yang berperingkat 39 dunia, terlihat tidak gentar menghadapi lawan yang merupakan penghuni puncak klasemen pemain dunia di ganda putri.
Greysia/Apriani juga menujukkan kepercayaan diri dan pertahanan yang solid nan sulit ditembus. Selain itu, serangan-serangan pasangan Indonesia yang tiba-tiba dijatuhkan ke area pertahanan Chen/Jia, kerap kali membuat duet China ini mati langkah.
"Puji Tuhan hari ini kami bisa menerapkan strategi yang tepat, ditambah arahan pelatih agar kami jangan buru-buru menyerang dan tenang dengan memberikan chop dulu, baru smash. Ini yang membuat pikiran kami lebih clear, nah lawan memang tidak enak kalau diajak main seperti ini," kata Greysia dalam keterangannya.
Partai final di Prancis ini sendiri, merupakan final pertama mereka sebagai pasangan sejak Mei 2017 lalu dalam turnamen level Super Series. Di mana Greysia/Apriyani baru mengantongi gelar di level grand prix gold pada ajang Thailand Terbuka 2017. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dipantau di Jakarta, Sabtu, mencatat Greysia/Apriani berhasil mengamankan partai puncak selepas memenangkan pertarungan empat besar di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Jumat malam waktu setempat, atas wakil China dengan skor 21-5, 21-10.
Dalam pertarungan di partai empat besar itu sendiri, Greysia/Apriani yang berperingkat 39 dunia, terlihat tidak gentar menghadapi lawan yang merupakan penghuni puncak klasemen pemain dunia di ganda putri.
Greysia/Apriani juga menujukkan kepercayaan diri dan pertahanan yang solid nan sulit ditembus. Selain itu, serangan-serangan pasangan Indonesia yang tiba-tiba dijatuhkan ke area pertahanan Chen/Jia, kerap kali membuat duet China ini mati langkah.
"Puji Tuhan hari ini kami bisa menerapkan strategi yang tepat, ditambah arahan pelatih agar kami jangan buru-buru menyerang dan tenang dengan memberikan chop dulu, baru smash. Ini yang membuat pikiran kami lebih clear, nah lawan memang tidak enak kalau diajak main seperti ini," kata Greysia dalam keterangannya.
Partai final di Prancis ini sendiri, merupakan final pertama mereka sebagai pasangan sejak Mei 2017 lalu dalam turnamen level Super Series. Di mana Greysia/Apriyani baru mengantongi gelar di level grand prix gold pada ajang Thailand Terbuka 2017. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017