Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menyatakan segenap komponen
sistem kesehatan negara merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
dari sistem pertahanan negara.
"Di sini TNI, pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama memberikan pelayanan kesehatan kepada yang membutuhkan," kata Presiden Jokowi ketika membuka Konferensi Internasional dan Table Top Exercise untuk Keamanan Kesehatan Global Tahun 2017 di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Presiden Jokowi menyebutkan antarbagian dunia saat ini sudah terasa dekat. Pergerakan manusia makin cepat antarnegara dan antarbenua. Pertukaran informasi lebih cepat lagi, dalam hitungan detik, informasi sudah tersebar ke seluruh dunia.
"Tapi itu artinya penyebaran penyakit juga semakin cepat. Penyakit di utara dunia bisa menyebar ke selatan dunia. Perkembangan global, seperti perubahan iklim yang ekstrem dapat berujung bencana alam," katanya.
Menurut dia, makin terbatasnya ketersediaan sumber daya makanan dapat mengarah kepada kejadian luar biasa seperti diare, kolera dan hepatitis.
"Kita harus ingat tentang flu burung, flu babi, SARS, antraks, dan HIV AIDS. Alhamdulillah oenyebaran global bisa dicegah. Selain itu kita harus mewaspadai perkembangan teknologi yang dimanfaatkan para teroris," katanya.
Menurut dia, untuk mencegah munculnya ancaman kesehatan maka diperlukan tiga bentuk kerja sama. Pertama, kerja sama di antara sistem kesehatan pertahanan negara, dengan komponen yang meliputi, kesehatan TNI, kesehatan pemerintah pusat, dan masyarakat.
"Segenap komponen sistem kesehatan negara itu merupakan satu kesatuan yang tak dipisahkan dari sistem pertahanan negara. Di sini TNI, pemerintah dan masyarakat saling kerja sama memberikan pelayanan kesehatan pada yang membutuhkan," tegasnya.
Kedua, lanjut Jokowi, harus ada kerja sama yang kuat antarsektor kesehatan, imigrasi, peternakan, pertanian, dan BPOM.
"Ketiga, diperlukan kerja sama lintas negara karena yang dihadapi masalah global maka harus dihadapi secara global seperti forum ini, perkuat jaringan kita, putuskan jaringan penyakitnya," kata Presiden Jokowi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Di sini TNI, pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama memberikan pelayanan kesehatan kepada yang membutuhkan," kata Presiden Jokowi ketika membuka Konferensi Internasional dan Table Top Exercise untuk Keamanan Kesehatan Global Tahun 2017 di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Presiden Jokowi menyebutkan antarbagian dunia saat ini sudah terasa dekat. Pergerakan manusia makin cepat antarnegara dan antarbenua. Pertukaran informasi lebih cepat lagi, dalam hitungan detik, informasi sudah tersebar ke seluruh dunia.
"Tapi itu artinya penyebaran penyakit juga semakin cepat. Penyakit di utara dunia bisa menyebar ke selatan dunia. Perkembangan global, seperti perubahan iklim yang ekstrem dapat berujung bencana alam," katanya.
Menurut dia, makin terbatasnya ketersediaan sumber daya makanan dapat mengarah kepada kejadian luar biasa seperti diare, kolera dan hepatitis.
"Kita harus ingat tentang flu burung, flu babi, SARS, antraks, dan HIV AIDS. Alhamdulillah oenyebaran global bisa dicegah. Selain itu kita harus mewaspadai perkembangan teknologi yang dimanfaatkan para teroris," katanya.
Menurut dia, untuk mencegah munculnya ancaman kesehatan maka diperlukan tiga bentuk kerja sama. Pertama, kerja sama di antara sistem kesehatan pertahanan negara, dengan komponen yang meliputi, kesehatan TNI, kesehatan pemerintah pusat, dan masyarakat.
"Segenap komponen sistem kesehatan negara itu merupakan satu kesatuan yang tak dipisahkan dari sistem pertahanan negara. Di sini TNI, pemerintah dan masyarakat saling kerja sama memberikan pelayanan kesehatan pada yang membutuhkan," tegasnya.
Kedua, lanjut Jokowi, harus ada kerja sama yang kuat antarsektor kesehatan, imigrasi, peternakan, pertanian, dan BPOM.
"Ketiga, diperlukan kerja sama lintas negara karena yang dihadapi masalah global maka harus dihadapi secara global seperti forum ini, perkuat jaringan kita, putuskan jaringan penyakitnya," kata Presiden Jokowi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017