Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, Somalia perlu meningkatkan kapasitasnya dalam hal mengatasi masalah perompakan.

"Kepedulian kita mengenai masalah meningkatnya kejadian-kejadian 'piracy' dibahas, dan intinya menggarisbawahi perlunya peningkatan kapasitas Negara Somalia," katanya di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Dia mengatakan, hal itu dibahas pada saat pertemuan bilateral antara Indonesia-Somalia dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-16 Gerakan Non Blok di Nusa Dua, Bali, 23-27 Mei 2011.

Perkembangan Somalia memang sangat memprihatinkan. Oleh karena itu peningkatan kapasitas diperlukan agar negara tersebut dapat mengatasi, bahkan mencegah terulangnya insiden perompakan.

Menurut Marty, Somalia harus belajar dari pengalaman Indonesia dalam menghadapi perompakan di Selat Malaka, dan perlu melakukan hal serupa.

"Kalau kita lihat pengalaman seperti Indonesia ketika mengatasi ancaman pembajakan laut di Selat Malaka di masa lalu, ini kan berhasil dengan meningkatkan kapasitas negara kita dengan bekerja sama dengan negara lainnya, seperti Malaysia dan Singapura yang merupakan negara pantai," ujarnya.

Selain berbagi pengalaman, Marty mengatakan, Somalia juga mengharapkan kerja sama yang baik dengan Indonesia.

Pembajakan kapal laut di kawasan negara tersebut memang cukup sering terjadi, belum lama ini Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Roterdam, Belanda, 16 Maret 2011.

Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 orang diantaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011