Jakarta (Antara Bali) - Mantan Direktur Utama Lembaga Kantor Berita
Nasional (LKBN) Antara Saiful Hadi meninggal dunia pada Minggu malam di
Jakarta.
"Beliau meninggal pada pukul 21.30 Minggu malam, sebelumnya sempat mengeluhkan sesak nafas, di ruang ICU RS Siloam. Dokter menyatakan penyebabnya karena serangan jantung," kata GM SDM dan Umum LKBN Antara Inderahadi Kartakusumah ketika dihubungi oleh pewarta Antara di Jakarta, Senin dini hari.
Berdasarkan keterangan dari Inderahadi, sejak satu tahun terakhir Saiful Hadi sudah menderita sakit gula. Menurut keterangan terakhir, jenazah akan disemayamkan pada Senin (16/10) di pemakaman komplek KH Idham Khalid, Cisarua, Bogor pada pukul 10.00 WIB.
Di waktu yang direncanakan, putri pertamanya akan melangsungkan akad nikah pada Senin pukul 08.00 WIB. Sehingga akad nikah akan dilangsungkan di hadapan jenazah sebelum dikebumikan.
Saiful Hadi meninggalkan satu orang putra dan dua orang putri. Saiful Hadi berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-371/MBU/2012 pengangkatannya sebagai direktur utama Perum LKBN ANTARA untuk masa jabatan lima tahun sejak 10 Oktober 2012 hingga 22 Januari 2016.
Ia juga merupakan putera mantan Ketua Umum PBNU KH Idham Chalid. Saiful Hadi lahir di Jakarta pada 14 September 1958 dengan nama lengkap Mohammad Saiful Hadi.
Karier wartawannya dimulai pada 1988 setelah lulus dari kursus dasar pewarta (susdape) angkatan V. Ia pernah meliput pada bidang ekonomi khususnya energi dan liputan intenasional.
Setelah lima tahun menjadi wartawan, pada 1993 Saiful diangkat menjadi Kepala Biro Antara untuk Eropa yang berkedudukan di Belanda sampai tahun 1997. Pada 1999 ia dipercaya menjadi Direktur Keuangan pada masa kepemimpinan Parni Hadi.
Hanya satu tahun ia menduduki jabatan tersebut. Tahun 2000 ia kembali ke redaksi menjadi redaktur senior untuk bidang luar negeri sampai tahun 2003.
Kepemimpinan baru di bawah Asro Kamal Rokan mengantarkannya kembali menjadi Direktur Keuangan pada 2005-2007, sebelum terbentuk Perum LKBN Antara.
Setelah LKBN Antara memiliki badan hukum sebagai BUMN, Saiful dipercaya menjadi Direktur Pemberitaan yang merangkap menjadi Direktur Keuangan pada 2007 sampai 2009, dan kemudian setelah itu menjadi Direktur Pemberitaan hingga diumumkan menjadi Dirut Perum LKBN ANTARA pada 23 Oktober 2012. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Beliau meninggal pada pukul 21.30 Minggu malam, sebelumnya sempat mengeluhkan sesak nafas, di ruang ICU RS Siloam. Dokter menyatakan penyebabnya karena serangan jantung," kata GM SDM dan Umum LKBN Antara Inderahadi Kartakusumah ketika dihubungi oleh pewarta Antara di Jakarta, Senin dini hari.
Berdasarkan keterangan dari Inderahadi, sejak satu tahun terakhir Saiful Hadi sudah menderita sakit gula. Menurut keterangan terakhir, jenazah akan disemayamkan pada Senin (16/10) di pemakaman komplek KH Idham Khalid, Cisarua, Bogor pada pukul 10.00 WIB.
Di waktu yang direncanakan, putri pertamanya akan melangsungkan akad nikah pada Senin pukul 08.00 WIB. Sehingga akad nikah akan dilangsungkan di hadapan jenazah sebelum dikebumikan.
Saiful Hadi meninggalkan satu orang putra dan dua orang putri. Saiful Hadi berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-371/MBU/2012 pengangkatannya sebagai direktur utama Perum LKBN ANTARA untuk masa jabatan lima tahun sejak 10 Oktober 2012 hingga 22 Januari 2016.
Ia juga merupakan putera mantan Ketua Umum PBNU KH Idham Chalid. Saiful Hadi lahir di Jakarta pada 14 September 1958 dengan nama lengkap Mohammad Saiful Hadi.
Karier wartawannya dimulai pada 1988 setelah lulus dari kursus dasar pewarta (susdape) angkatan V. Ia pernah meliput pada bidang ekonomi khususnya energi dan liputan intenasional.
Setelah lima tahun menjadi wartawan, pada 1993 Saiful diangkat menjadi Kepala Biro Antara untuk Eropa yang berkedudukan di Belanda sampai tahun 1997. Pada 1999 ia dipercaya menjadi Direktur Keuangan pada masa kepemimpinan Parni Hadi.
Hanya satu tahun ia menduduki jabatan tersebut. Tahun 2000 ia kembali ke redaksi menjadi redaktur senior untuk bidang luar negeri sampai tahun 2003.
Kepemimpinan baru di bawah Asro Kamal Rokan mengantarkannya kembali menjadi Direktur Keuangan pada 2005-2007, sebelum terbentuk Perum LKBN Antara.
Setelah LKBN Antara memiliki badan hukum sebagai BUMN, Saiful dipercaya menjadi Direktur Pemberitaan yang merangkap menjadi Direktur Keuangan pada 2007 sampai 2009, dan kemudian setelah itu menjadi Direktur Pemberitaan hingga diumumkan menjadi Dirut Perum LKBN ANTARA pada 23 Oktober 2012. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017