Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali membentuk Komunitas Peduli Kebutaan (Kompak) dengan melibatkan musisi Anak Agung Raka Sidan, sebagai salah satu langkah untuk mengefektifkan upaya penurunan angka kebutaan.

"Gangguan pada indera penglihatan akan mengganggu aktivitas dan kinerja. Seberapapun harta yang kita miliki, tak akan ada artinya bila penglihatan terganggu, apalagi sampai mengalami kebutaan," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta pada acara Deklarasi Kompak, di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu.

Mengingat begitu vitalnya fungsi indra penglihatan, lanjut dia, Pemprov Bali pun melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan layanan kesehatan mata.

Selain perluasan gedung, penambahan alat kesehatan dan penguatan SDM di Rumah Sakit Mata Bali Mandara (RSMBM), Pemprov Bali juga mengoptimalkan layanan jemput bola.

Dengan tagline "Kami Datang, Penglihatan Terang", secara berkala dua kali dalam seminggu, RSMBM turun ke desa-desa melakukan "screening" mata yang ditindaklanjuti dengan operasi katarak dengan menggunakan layanan mobil keliling.

"Agar hasil yang dicapai dapat lebih optimal, kami mendorong peran aktif seluruh elemen masyarakat, salah satunya melalui Kompak atau keterlibatan secara mandiri," ucapnya.

Sudikerta berharap, keberadaan Kompak yang melibatkan artis Bali, dapat menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas hingga ke wilayah pelosok.

Orang nomor dua di Bali itu optimistis edukasi yang dilakukan oleh seorang musisi akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

Sementara itu, Dirut RSMBM dr Ni Made Yuniti menambahkan, melalui berbagai upaya yang dilakukan, Bali berhasil menekan angka kebutaan sehingga masuk dalam jajaran tiga provinsi dengan angka kebutaan terendah di Indonesia.

Capaian tersebut menjadi motivasi bagi jajarannya untuk terus mengoptimalkan upaya memerangi kebutaan, utamanya yang disebabkan oleh katarak. "Salah satunya melalui pembentukan Kompak yang kita deklarasikan hari ini," ujarnya.

Menurut dr. Yuniti, keberadaan komunitas ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait pentingnya upaya menjaga kesehatan mata.

Lebih dari itu, komunitas ini juga bertugas memberi pemahaman kepada masyarakat agar tak takut menjalani operasi katarak. "Salah satu kendala yang kerap kita hadapi adalah ketidaktahuan masyarakat sehingga masih ada yang takut untuk menjalani operasi," ujarnya.

Selain itu, keberadaan penderita katarak yang lebih banyak berada di daerah pelosok juga menjadi kendala dalam proses screening.

"Melalui komunitas ini, saya harapkan lebih banyak lagi penderita katarak yang bisa kita tangani sehingga kebutaan bisa dicegah sedini mungkin" ujarnya.

Sedangkan musisi Raka Sidan mengaku bangga karena didaulat menjadi ketua dalam komunitas ini. Melalui dunia yang digelutinya, dia akan berupaya optimal mendukung program pemerintah dalam menekan angka kebutaan, khususnya yang disebabkan oleh penyakit katarak.

Selain deklarasi Kompak, acara tersebut juga diisi dengan kegiatan pemberian layanan pemeriksaan mata gratis. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017