Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana lewat Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi, mendorong berbagai pihak terkait untuk memproduksi kopi dengan kemasan dan penyajian yang lebih profesional.

"Untuk mencapai industri kopi dengan dampak kesejahteraan yang besar, harus dilakukan mulai dari hulu sampai hilir. Artinya, mulai dari petani hingga penjual kopi harus sepakat untuk membuat produksi unggul," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Jembrana, Made Budhiarta, di Negara, Senin.

Ia mengatakan, pangsa pasar kopi sebenarnya sangat besar, namun sejauh ini kecenderungan di Kabupaten Jembrana masih pada produksi kopi dari petani, belum diikuti dengan industri paripurna seperti pengemasan hingga penyajian.

Padahal, menurutnya, keuntungan terbesar dari penjualan kopi adalah saat penyajian, seperti dibuktikan di kafe-kafe yang khusus menyediakan kopi dengan harga mahal.

"Kami mengajak semua pihak yang berkaitan dengan produk kopi, untuk juga memperhatikan petani. Artinya, harga penyajian yang mahal juga harus diikuti dengan pembelian kopi petani dengan harga yang layak agar petani ikut sejahtera," katanya.

Selama ini, petani hanya kebagian menanam, merawat dan memanen kopi, sementara saat dijual dengan harga penyajian yang mahal, kelompok ini tidak ikut menikmati.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Dan Pangan Jembrana I Komang Ariada mengatakan, saat ini ada 1200 hektare kebun kopi dengan panen rata-rata 198 ton pertahun di Kabupaten Jembrana.

Menurutnya, sampai saat ini kopi di Jembrana masih sebatas komoditi andalan, belum menjadi produk unggulan seperti kakao.

"Padahal kopi juga memiliki potensi yang sama dengan kakao untuk menjadi komoditi unggulan. Tinggal membangun mata rantai pasca panen," katanya.

Untuk mendorong kopi menjadi produk unggulan, Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi, Sabtu (7/10) malam mengundang pecinta kopi, pemiliki kedai, pengusaha kuliner, pelaku pariwisata dan petani melakukan diskusi seputar hasil pertanian tersebut.

Selain diskusi, peserta juga disuguhi kopi robusta hasil petani Kabupaten Jembrana dengan racikan dari barista yang khusus didatangkan untuk acara ini.

Dari diskusi disepakati untuk langsung membentuk Asosiasi Kopi Jembrana, yang akan berbentuk koperasi, untuk meningkatkan produksi dan nilai jual kopi termasuk dari petani. (GBI)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017