Klungkung (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali mengerahkan petugas khusus untuk meminimalkan dampak psikologis para pengungsi Gunung Agung salah satunya dengan menghibur anak-anak untuk mengurangi trauma.

"Tujuannya menambah energi positif bagi psikologi mereka," kata Kepala Bagian Psikologi Biro Sumber Daya Masyarakat Polda Bali Ajun Komisaris Besar Polisi Eka Sariana Himawati di Klungkung, Bali, Rabu.

Tim tersebut mendatangi tempat pengungsian dan terus berpindah-pindah ke sejumlah tempat pengungsian mulai dari GOR Suwecapura Klungkung, Tanah Ampo di Manggis, Selat, Rendang serta lokasi lainnya yang menjadi tempat pengungsian warga.

Perwira melati dua ini menjelaskan metode kegiatan yang dilakukan dengan mengunjungi warga di tenda-tenda pengusian untuk memotivasi serta memberikan efek positif bagi psikologis warga.

Khusus untuk anak-anak, mereka diajak bermain, bercerita, mendongeng dan kegiatan menghibur lainnya.

Sementara itu Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Bali Komisaris Besar Jawari mengatakan petugas khusus yang disebut tim "trauma healing mobile" itu dibutuhkan bagi para pengungsi di tempat-tempat pengungsian selain kebutuhan dasar logistik seperti makanan, minuman, alat mandi cuci dan kakus serta pakaian.

"Kami akan terus dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan," ucap Jawari.

Kegiatan penanganan trauma para pengungsi itu sudah digelar sejak Selasa (26/9) dengan menggandeng sejumlah mahasiswa jurusan psikologi dari Universitas Udayana dan Universitas Dyana Pura Denpasar.

PVMBG hingga saat ini mencatat aktivitas kegempaan Gunung Agung hingga saat masih intensif dan mengalami fluktuasi.

Jumlah pengungsi Gunung Agung tercatat 141.213 jiwa yang tersebar di 416 titik pengungsian di sembilan kabupaten/kota di Bali hingga Rabu pukul 12.00 Wita. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017