Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau wisatawan tidak ragu untuk berwisata ke Pulau Dewata, meskipun status Gunung Agung berada pada level Awas, karena kondisi daerahnya sampai saat ini tetap kondusif dan aman.
Pastika saat mengadakan pertemuan dengan kalangan pariwisata di Denpasar, Selasa, mengatakan jika Gunung Agung nantinya mengalami erupsi, maka akan berdampak langsung pada 28 desa atau desa dengan radius 12 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung (3142 mdpl).
Sementara destinasi pariwisata seperti Nusa Dua, Kuta, Sanur serta destinasi wisata lainnya berada jauh (puluhan kilometer) dari lokasi gunung api tertinggi di Bali tersebut.
"Di Karangasem ada 78 desa, hanya 28 desa yang berdampak langsung, sisanya 50 desa aman. Begitu pula dengan tempat-tempat lainnya di Bali juga aman. Jadi jangan ragu untuk berwisata ke Bali, kecuali wisata mendaki Gunung Agung itu saya larang karena berbahaya," ujarnya.
Pastika juga menegaskan agar masyarakat jangan terlalu khawatir berlebihan akan kondisi Gunung Agung. Jika dibandingkan dengan tahun 1963, saat Gunung Agung terakhir meletus, kondisi saat ini tentu beda.
Menurut dia, mitigasi bencana sudah lebih bagus, peranan pemerintah juga sudah lebih efektif tidak seperti dulu, di samping itu teknologi informasi makin canggih sehingga akan meminimalisasi kemungkinan terburuk.
"Jadi, sekali lagi saya tegaskan Bali dalam kondisi baik baik saja, tidak ada yang perlu dikawatirkan, jikapun Gunung Agung meletus semua sudah siap," ucapnya.
Kepada pelaku pariwisata, Pastika meminta agar terus melakukan sosialisasi melalui biro perjalanan maupun Konsulat Jenderal yang ada di Bali terkait kondisi Bali saat ini dan melakukan klarifikasi terhadap berita-berita "hoax" yang tersebar.
"Saya juga berencana bertemu dengan para konsul yang ada di Bali untuk menyampaikan kondisi Bali saat ini, sehingga tidak ada kesimpangsiuran informasi," katanya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A A Gede Yuniartha, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, perwakilan dari Kementerian Pariwisata serta para pelaku dunia pariwisata di Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Pastika saat mengadakan pertemuan dengan kalangan pariwisata di Denpasar, Selasa, mengatakan jika Gunung Agung nantinya mengalami erupsi, maka akan berdampak langsung pada 28 desa atau desa dengan radius 12 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung (3142 mdpl).
Sementara destinasi pariwisata seperti Nusa Dua, Kuta, Sanur serta destinasi wisata lainnya berada jauh (puluhan kilometer) dari lokasi gunung api tertinggi di Bali tersebut.
"Di Karangasem ada 78 desa, hanya 28 desa yang berdampak langsung, sisanya 50 desa aman. Begitu pula dengan tempat-tempat lainnya di Bali juga aman. Jadi jangan ragu untuk berwisata ke Bali, kecuali wisata mendaki Gunung Agung itu saya larang karena berbahaya," ujarnya.
Pastika juga menegaskan agar masyarakat jangan terlalu khawatir berlebihan akan kondisi Gunung Agung. Jika dibandingkan dengan tahun 1963, saat Gunung Agung terakhir meletus, kondisi saat ini tentu beda.
Menurut dia, mitigasi bencana sudah lebih bagus, peranan pemerintah juga sudah lebih efektif tidak seperti dulu, di samping itu teknologi informasi makin canggih sehingga akan meminimalisasi kemungkinan terburuk.
"Jadi, sekali lagi saya tegaskan Bali dalam kondisi baik baik saja, tidak ada yang perlu dikawatirkan, jikapun Gunung Agung meletus semua sudah siap," ucapnya.
Kepada pelaku pariwisata, Pastika meminta agar terus melakukan sosialisasi melalui biro perjalanan maupun Konsulat Jenderal yang ada di Bali terkait kondisi Bali saat ini dan melakukan klarifikasi terhadap berita-berita "hoax" yang tersebar.
"Saya juga berencana bertemu dengan para konsul yang ada di Bali untuk menyampaikan kondisi Bali saat ini, sehingga tidak ada kesimpangsiuran informasi," katanya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A A Gede Yuniartha, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, perwakilan dari Kementerian Pariwisata serta para pelaku dunia pariwisata di Bali. (WDY)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017