Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi IV DPRD Bali melakukan kunjungan sebagai wujud kepedulian kemanusian kepada para pengungsi Gunung Agung di Posko Desa Tejakula, Kabupaten Buleleng.
"Kami bersama anggota Dewan melakukan kunjungan kepada saudara-saudara kita di pengungsian yang berlokasi di Tejakula, Kabupaten Buleleng," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Bali Nyoman Budi Utama di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan sejak status Gunung Agung dari level III (Waspada) menjadi Level IV (Awas) oleh PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM sejak Jumat (22/9) malam, warga yang berada di desa radius kawasan rawan bencana (KRB) secara besar-besaran mengungsi ke daerah aman.
"Sejak status Gunung Agung ditetapkan `Awas` warga masyarakat di KRB tersebut berbondong-bondong mengungsi. Mereka berupaya mencari tempat aman untuk berlindung dari kejadian itu," ujarnya.
Budi Utama mengatakan pihaknya menyerahkan sumbangan, antara lain kebutuhan dapur umum, perlengkapan tidur, termasuk juga keperluan untuk anak-anak sekolah.
Bantuan tersebut diterima oleh Kepala Seksi Pembangunan Desa Samirenteng Nyoman Dibia, yang selanjutnya logistik tersebut akan dibagikan kepada para pengungsi.
"Di Posko pengungsian Balai Desa Samirenteng yang dominan pengungsi dari Kecamatan Kubu, Karangasem," katanya.
Selanjutnya, anggota Komisi IV DPRD Bali mengunjungi SMKN 1 Tejakula untuk berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SMKN 1 Tejakula I Wayan Gunastra terkait proses belajar-mengajar siswa pengungsi tersebut..
Gunastra menjelaskan di sekolah tersebut hingga Jumat (29/9) pihaknya telah menerima 367 siswa SMK yang kebanyakan berasal dari SMKN 1 Kubu, Karangasem. Siswa tersebut disekolahkan pada jam siang hari, karena kalau jam pagi kelas sudah penuh dan jumlah siswa pengungsi hampir sama dengan jumlah siswa SMKN 1 Tejakula.
Ia mengatakan guru yang mengajar untuk sekolah siang adalah para guru dari SMKN 1 Kubu. kami hanya menyiapkan fasilitas dan sarana belajarnya.
"Kami di sini (SMKN 1 Tejakula) membantu menyediakan fasilitas ruang kelas. Sedangkan yang mengajar adalah para guru dari SMKN 1 Kubu, Karangasem," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami bersama anggota Dewan melakukan kunjungan kepada saudara-saudara kita di pengungsian yang berlokasi di Tejakula, Kabupaten Buleleng," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Bali Nyoman Budi Utama di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan sejak status Gunung Agung dari level III (Waspada) menjadi Level IV (Awas) oleh PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM sejak Jumat (22/9) malam, warga yang berada di desa radius kawasan rawan bencana (KRB) secara besar-besaran mengungsi ke daerah aman.
"Sejak status Gunung Agung ditetapkan `Awas` warga masyarakat di KRB tersebut berbondong-bondong mengungsi. Mereka berupaya mencari tempat aman untuk berlindung dari kejadian itu," ujarnya.
Budi Utama mengatakan pihaknya menyerahkan sumbangan, antara lain kebutuhan dapur umum, perlengkapan tidur, termasuk juga keperluan untuk anak-anak sekolah.
Bantuan tersebut diterima oleh Kepala Seksi Pembangunan Desa Samirenteng Nyoman Dibia, yang selanjutnya logistik tersebut akan dibagikan kepada para pengungsi.
"Di Posko pengungsian Balai Desa Samirenteng yang dominan pengungsi dari Kecamatan Kubu, Karangasem," katanya.
Selanjutnya, anggota Komisi IV DPRD Bali mengunjungi SMKN 1 Tejakula untuk berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SMKN 1 Tejakula I Wayan Gunastra terkait proses belajar-mengajar siswa pengungsi tersebut..
Gunastra menjelaskan di sekolah tersebut hingga Jumat (29/9) pihaknya telah menerima 367 siswa SMK yang kebanyakan berasal dari SMKN 1 Kubu, Karangasem. Siswa tersebut disekolahkan pada jam siang hari, karena kalau jam pagi kelas sudah penuh dan jumlah siswa pengungsi hampir sama dengan jumlah siswa SMKN 1 Tejakula.
Ia mengatakan guru yang mengajar untuk sekolah siang adalah para guru dari SMKN 1 Kubu. kami hanya menyiapkan fasilitas dan sarana belajarnya.
"Kami di sini (SMKN 1 Tejakula) membantu menyediakan fasilitas ruang kelas. Sedangkan yang mengajar adalah para guru dari SMKN 1 Kubu, Karangasem," katanya.(I020)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017