Denpasar (Antara Bali) - Para medis Rumah Sakit Siloam Bali turutserta bergabung dengan tim medis penanggulanan bencana dalam memberikan pelayanan warga masyarakat pengungsi Gunung Agung.
"Tim medis kami sudah bergabung dengan tim dinas kesehatan yang menanggulangi bencana Agung. Bahkan tugas jaga di Posko Pengungsian di Tanah Ampo, Manggis mendapat jadwal pada 1 Oktober mendatang," kata Direktur Rumah Sakit (RS) Siloam Bali dr. Wayan Sutarga di sela acara "Ghatering Media" di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan langkah antisipasi ketika terjadi erupsi Gunung Agung pihaknya secara kegawatdaruratan sudah siap untuk melakukan medis secara bersamaan sebanyak 20 orang.
"Kami dalam kegawatdarutan sudah siap menangani para pengungsi mendapatkan tindakan medis. Hal tersebut sudah dilakukan rapat dan skenario menangani pasien tersebut," ujar mantan Direktur RSUP Sanglah Denpasar itu.
Sutarga mengatakan keberadaan RS Siloam yang berstandar internasional itu menetapkan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas (prima) kepada pasien. Sehingga mereka pasien tersebut merasa nyaman dan memahami penyakit yang di derita.
"Jadi rumah sakit kami yang paling utama adalah memberikan pelayanan berkualitas. Dengan layanan tersebut warga masyarakat (pasien) akan mendapat pelayanan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan keluarga mereka," ujarnya.
Di tanya soal penyediaan layanan program BPJS, kata Sutarga, pihaknya sudah ikut program pemerintah itu dengan menyediakan sesuai standar program tersebut.
"Dalam pelayanan terhadap pasien yang menggunakan JKN tetap diberikan secara maksimal dengan biaya yang tertanggung. Oleh karena itu kami harus melakukan hitungan secara cermat," ucapnya.
Begitu juga dalam kegawatdaruratan pasien dengan terpaksa harus masuk unit gawat darurat (UGD), pihaknya akan melayani dengan sepenuh jiwa agar pasien itu sampai tertangani dan tenang. Setelah itu barus keluarga dari pasien itu diarahkan pendaftaran dan penyelesaian adminstrasi.
"Apa pun kondisi pasien yang masuk UGD harus ditangani terlebih dahulu. Ini bagian RS kami dalam menjalankan misi dari kemanusiaan tersebut. Setelah itu baru penunggu pasien itu diarahkan untuk loket pendaftaran untuk melengkapi administrasinya," ucapnya.
Dikatakan, RS Siloam hingga saat ini menyediakan ruang atau tempat tidur untuk pasien BPJS sebanyak 25 unit dari keseluruhan sebanyak 100 unit.
"RS kami memang berkelas internasional, namun demikian juga mendukung program pemerintah dengan memberi pelayanan khusus BPJS," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Tim medis kami sudah bergabung dengan tim dinas kesehatan yang menanggulangi bencana Agung. Bahkan tugas jaga di Posko Pengungsian di Tanah Ampo, Manggis mendapat jadwal pada 1 Oktober mendatang," kata Direktur Rumah Sakit (RS) Siloam Bali dr. Wayan Sutarga di sela acara "Ghatering Media" di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan langkah antisipasi ketika terjadi erupsi Gunung Agung pihaknya secara kegawatdaruratan sudah siap untuk melakukan medis secara bersamaan sebanyak 20 orang.
"Kami dalam kegawatdarutan sudah siap menangani para pengungsi mendapatkan tindakan medis. Hal tersebut sudah dilakukan rapat dan skenario menangani pasien tersebut," ujar mantan Direktur RSUP Sanglah Denpasar itu.
Sutarga mengatakan keberadaan RS Siloam yang berstandar internasional itu menetapkan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas (prima) kepada pasien. Sehingga mereka pasien tersebut merasa nyaman dan memahami penyakit yang di derita.
"Jadi rumah sakit kami yang paling utama adalah memberikan pelayanan berkualitas. Dengan layanan tersebut warga masyarakat (pasien) akan mendapat pelayanan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan keluarga mereka," ujarnya.
Di tanya soal penyediaan layanan program BPJS, kata Sutarga, pihaknya sudah ikut program pemerintah itu dengan menyediakan sesuai standar program tersebut.
"Dalam pelayanan terhadap pasien yang menggunakan JKN tetap diberikan secara maksimal dengan biaya yang tertanggung. Oleh karena itu kami harus melakukan hitungan secara cermat," ucapnya.
Begitu juga dalam kegawatdaruratan pasien dengan terpaksa harus masuk unit gawat darurat (UGD), pihaknya akan melayani dengan sepenuh jiwa agar pasien itu sampai tertangani dan tenang. Setelah itu barus keluarga dari pasien itu diarahkan pendaftaran dan penyelesaian adminstrasi.
"Apa pun kondisi pasien yang masuk UGD harus ditangani terlebih dahulu. Ini bagian RS kami dalam menjalankan misi dari kemanusiaan tersebut. Setelah itu baru penunggu pasien itu diarahkan untuk loket pendaftaran untuk melengkapi administrasinya," ucapnya.
Dikatakan, RS Siloam hingga saat ini menyediakan ruang atau tempat tidur untuk pasien BPJS sebanyak 25 unit dari keseluruhan sebanyak 100 unit.
"RS kami memang berkelas internasional, namun demikian juga mendukung program pemerintah dengan memberi pelayanan khusus BPJS," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017