Karangasem (Antara Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang lima unit sirine peringatan dini apabila Gunung Agung di Kabupaten Karangasem meletus. 

 Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho ketika dihubungi dari Pos Pengamatan Gunungapi di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Rabu, mengatakan sirine itu di antaranya dipasang di Polsek Kubu, Pos Polisi Tianyar, Polsek Selat, dan Polsek Rendang. 

 Sirine "mobile iCast Rapid Deployment Public Notification System" itu dipasang sebagai sarana peringatan kepada masyarakat agar segera mengungsi atau menghindar dari bahaya letusan Gunung Agung. 

 Dia menjelaskan sirine itu mampu melayani masyarakat dengan kekuatan bunyi bisa mencapai dua kilometer.

 "Sirine dibunyikan secara manual oleh petugas jaga yang terhubung Pos Komando Utama di Karangasem," ucapnya. 

 Selain sirine, BNPB juga memasang rambu-rambu evakuasi yang menginformasikan posisi di lapangan dari radius berbahaya.

 Peta radius berbahaya letusan Gunung Agung ditetapkan di peta dengan rambu bertuliskan "Anda saat ini berada di radius sembilan kilometer dari puncak kawah Gunung Agung".

 PVMBG mencatat aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tetap tinggi dengan 329 kali gempa vulkanik dangkal, 444 kali gempa vulkanik dalam, dan 56 kali gempa tektonik lokal hingga pukup 18.00 Wita.

 Secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas kawah puncak.

 Sementara itu terkait jumlah pengungsi terus bertambah hingga Rabu sore pengungsi mencapai 96.086 jiwa di 430 titik pengungsian tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali. (Dwa) 

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017