Mangupura (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung, Bali mengoptimalkan segala kebutuhan logistik para pengungsi Gunung Agung (3142 mdpl) yang tinggal di rumah kerabatnya yang tersebar dienam kecamatan yang ada di Badung.
"Kami sudah melakukan langkah-langkah menjaga ketersedian logistik ini dan juga berkoordinasi dengan camat, perbekel (kepala desa) dan kepala lingkungan untuk memastikan berapa banyak kebutuhan logistik yang diperlukan pengungsi yang ada di rumah keluarganya," tutur Kepala BPBD Badung Nyoman Wijaya dalam temu media di Humas Pemkab Badung, Rabu.
Saat ini BPBD Badung sudah menyiapkan 3.000 picis masker untuk mengantisipasi apabila terjadi erupsi Gunung Agung kemasing-masing kecamatan di daerah itu, mendistribusikan bantuan 900 buah matras, 300 buah selimut, untuk didistribusikan ke pengungsi di wilayah Kabupaten Badung.
Selain itu, Pemkab Badung juga telah memberian bantuan sembako di Kuta Selatan dan Abiansemal pada Minggu (24/9) lalu dan akan berlanjut kewilayah lainnya. "Penyerahan bantuan ini dilakukan Ibu Bupati, Wakil Bupati, Gatriwara dan organisasi sosial lainnya bersama BPBD Badung," ucapnya.
Ia mengakui, saat ini kebutuhan logistik para pengungsi yang tinggal dirumah kerabatnya di Badung masih ditanggung penuh oleh kerabatnya. Namun, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyalurkan dana spontanitas yang terkumpul dari warga di Badung untuk disalurkan kepada para pengungsi ini.
"Hal ini dilakukan, apabila keluarga menerima korban pengungsi cukup banyak bukan tidak mungkin persedian kebutuhan logistik mereka akan menipis," imbuhnya.
Dengan upaya ini (berkoordinasi dengan camat dan kelian dinas untuk mendata warga pengungsi), kata dia, maka pengungsi yang tinggal dirumah kerabat mereka juga dapat bantuan logistik.
"Kami juga sudah siap membuat posko penampungan pengungsi dimasing-masing kecamatan agar kebutuhan logistik pengungsi ini dapat terfokus disatu tempat," ujarnya.
Untuk pelayanan kesehatan untuk para pengungsi Gunung Agung yang ada dimasing-masing Kecamatan di Badung, kata dia, sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Badung agar menginstruksikan puskesmas yang ada dimasing-masing kecamatan juga membantu memberikan pengobatan kepada pengungsi Gunung Agung secara gratis.
"Untuk petugas KBS juga sudah melakukan pendataan pengungsi yang sakit dengan mengerahkan dua personel KBS dimasing-masing kecamatan," ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya dibantu camat, perbekel dan kepala lingkungan masih mendata jumlah pengungsi yang masuk di Kabupaten Badung, karena tempat pengungsian masih tersebar di kerabat masing-masing.
"Kamis akan terus memperbarui data setiap ada menit, jam dan perharinya dan kami juga turut membantu melakukan penjemputan tim logistik dari BNPB pusat," tambahnya.
Pihaknya juga meminta kepada camat-camat yang ada di daerahnya agar terus memantau semua pengungsi Gunung Agung di Badung, sehingga dapat terfasilitasi keseluruhan dengan baik, baik itu kebutuhan makan dan minum, pelayanan kesehatan untuk para pengungsi yang sakit.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari menambahkan, sampai saat ini belum ada keluhan dari pengungsi Gunung Agung di Badung yang belum mendapay bantuan logistik.
Namun, ke depannya pihaknya sudah melakukan antisipasi bantuan logistik ini juga dapat disalurkan kerumah kerabat pengungsin Gunung Agung.
"Kami berencana membuat pusat komando agar sumbangan untuk pengungsi ini disalurkan lebih tepat sasaran," katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada mat, kepala desa, kelian dinas untuk terus mendata jumlah pengungsi yang tingga di wilayanya karena sangat berperan penting dalam membantu segala kebutuhan logistik agar dapat disalurkan.
Ia juga memiliki inisiatif, apabila ada sumbangan uang dari warga Badung yang memungut sumbangan dimasing wilayah, untuk dikumpulkan ke dalam satu nomor rekening agar pertanggungjawaban dan pemanfaatan uang ini dapat disalurkan secara jelas tepat arah.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami sudah melakukan langkah-langkah menjaga ketersedian logistik ini dan juga berkoordinasi dengan camat, perbekel (kepala desa) dan kepala lingkungan untuk memastikan berapa banyak kebutuhan logistik yang diperlukan pengungsi yang ada di rumah keluarganya," tutur Kepala BPBD Badung Nyoman Wijaya dalam temu media di Humas Pemkab Badung, Rabu.
Saat ini BPBD Badung sudah menyiapkan 3.000 picis masker untuk mengantisipasi apabila terjadi erupsi Gunung Agung kemasing-masing kecamatan di daerah itu, mendistribusikan bantuan 900 buah matras, 300 buah selimut, untuk didistribusikan ke pengungsi di wilayah Kabupaten Badung.
Selain itu, Pemkab Badung juga telah memberian bantuan sembako di Kuta Selatan dan Abiansemal pada Minggu (24/9) lalu dan akan berlanjut kewilayah lainnya. "Penyerahan bantuan ini dilakukan Ibu Bupati, Wakil Bupati, Gatriwara dan organisasi sosial lainnya bersama BPBD Badung," ucapnya.
Ia mengakui, saat ini kebutuhan logistik para pengungsi yang tinggal dirumah kerabatnya di Badung masih ditanggung penuh oleh kerabatnya. Namun, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyalurkan dana spontanitas yang terkumpul dari warga di Badung untuk disalurkan kepada para pengungsi ini.
"Hal ini dilakukan, apabila keluarga menerima korban pengungsi cukup banyak bukan tidak mungkin persedian kebutuhan logistik mereka akan menipis," imbuhnya.
Dengan upaya ini (berkoordinasi dengan camat dan kelian dinas untuk mendata warga pengungsi), kata dia, maka pengungsi yang tinggal dirumah kerabat mereka juga dapat bantuan logistik.
"Kami juga sudah siap membuat posko penampungan pengungsi dimasing-masing kecamatan agar kebutuhan logistik pengungsi ini dapat terfokus disatu tempat," ujarnya.
Untuk pelayanan kesehatan untuk para pengungsi Gunung Agung yang ada dimasing-masing Kecamatan di Badung, kata dia, sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Badung agar menginstruksikan puskesmas yang ada dimasing-masing kecamatan juga membantu memberikan pengobatan kepada pengungsi Gunung Agung secara gratis.
"Untuk petugas KBS juga sudah melakukan pendataan pengungsi yang sakit dengan mengerahkan dua personel KBS dimasing-masing kecamatan," ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya dibantu camat, perbekel dan kepala lingkungan masih mendata jumlah pengungsi yang masuk di Kabupaten Badung, karena tempat pengungsian masih tersebar di kerabat masing-masing.
"Kamis akan terus memperbarui data setiap ada menit, jam dan perharinya dan kami juga turut membantu melakukan penjemputan tim logistik dari BNPB pusat," tambahnya.
Pihaknya juga meminta kepada camat-camat yang ada di daerahnya agar terus memantau semua pengungsi Gunung Agung di Badung, sehingga dapat terfasilitasi keseluruhan dengan baik, baik itu kebutuhan makan dan minum, pelayanan kesehatan untuk para pengungsi yang sakit.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari menambahkan, sampai saat ini belum ada keluhan dari pengungsi Gunung Agung di Badung yang belum mendapay bantuan logistik.
Namun, ke depannya pihaknya sudah melakukan antisipasi bantuan logistik ini juga dapat disalurkan kerumah kerabat pengungsin Gunung Agung.
"Kami berencana membuat pusat komando agar sumbangan untuk pengungsi ini disalurkan lebih tepat sasaran," katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada mat, kepala desa, kelian dinas untuk terus mendata jumlah pengungsi yang tingga di wilayanya karena sangat berperan penting dalam membantu segala kebutuhan logistik agar dapat disalurkan.
Ia juga memiliki inisiatif, apabila ada sumbangan uang dari warga Badung yang memungut sumbangan dimasing wilayah, untuk dikumpulkan ke dalam satu nomor rekening agar pertanggungjawaban dan pemanfaatan uang ini dapat disalurkan secara jelas tepat arah.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017