Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo memamerkan hasil usahanya
beternak, mengatakan bahwa hanya dalam 10 bulan lima kambingnya sudah
beranak enam sehingga ia punya 11 kambing.
"Sepuluh bulan yang lalu, saya beli lima ekor kambing. Sepuluh bulan yang lalu lima ekor kambing. Tiga betina dan dua jantan. Setelah sepuluh bulan sekarang menjadi 11 kambing. Artinya beranaknya enam," katanya kepada sekitar 1.200 peternak domba di Jambore Peternakan Nasional 2017 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur, Minggu.
"Saya hitung-hitung dengan kalkulasi hitungan ekonomi, untungnya gede juga. Tapi saya baru pelihara kambing. Sapinya belum. Saya mau belajar lagi, ini kan masih belajar. Belajar melihara kambing, problem masalahnya pakan. Nanti kalau sudah mengerti betul, belajar ternak sapi," katanya.
Ia mengatakan bahwa menjadi peternak tidak mudah, lalu meminta para peternak yang sudah berpengalaman berbagi ilmu di panggung bersamanya.
"Saya harus ngomong apa adanya, tidak gampang, tidak mudah. Oleh sebab itu saya akan meminta Bapak, Ibu, dan Saudara semuanya yang sudah beternak kambing lebih dari seratus tunjuk jari. Saya mau lihatkan kambing saya dulu kayak apa sih. Domba saya ini, jangan dibandingkan dengan domba yang tadi. Jauh. Satu masih anakan," katanya.
Presiden Jokowi juga meminta domba-domba hasil ternaknya dibawa ke panggung untuk diperlihatkan kepada para peternak.
"Ya ini domba saya, saya kira tidak gemuk dan tidak kurus-kurus banget kayak saya. Ini baru lahir dua bulan lalu. Ya cukup lumayan gemuk. Silakan kalau ada yang mau kritik domba saya silakan. Tapi kalau saya lihat ya cukup bersih, gemuk juga tidak tapi kurus juga tidak. Terpeliharalah," katanya.
Para peternak pun antusias ingin melihat ternak Presiden, yang mengatakan beternak lebih baik dilakukan secara profesional.
"Mengkorporasikan peternak dari hulu sampai hilir, dikonsolidasikan dalam sebuah organisasi. Kalau ini bisa terkonsolidasikan lebih baik ini akan lebih efisien," katanya.
Di jambore itu, Presiden menyempatkan diri untuk berdialog dengan tiga peternak sukses dari berbagai daerah dan meminta peternak berbagi pengalamannya dengan peternak lain.
Ia berjanji akan menyederhanakan semua regulasi yang menghambat usaha, khususnya di bidang peternakan.
"Regulasi-regulasi yang menghambat semuanya akan kita hilangkan agar perkembangan di semua sektor itu ada. Terlalu banyak peraturan yang menghambat, susah usaha kita. Jadi agar dunia usaha betul-betul bisa memunculkan industri peternakan yang maju dan modern," katanya.
Pada akhir acara Presiden menghadiahkan sepeda kepada tiga peternak kambing yang telah berbagi ilmu di panggung.
Dalam acara itu, Presiden didampingi sejumlah pejabat termasuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
Hadir pula Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumakan Rakyat Basuki Hadimuljono, yang sibuk mengabadikan momen menggunakan kameranya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Sepuluh bulan yang lalu, saya beli lima ekor kambing. Sepuluh bulan yang lalu lima ekor kambing. Tiga betina dan dua jantan. Setelah sepuluh bulan sekarang menjadi 11 kambing. Artinya beranaknya enam," katanya kepada sekitar 1.200 peternak domba di Jambore Peternakan Nasional 2017 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur, Minggu.
"Saya hitung-hitung dengan kalkulasi hitungan ekonomi, untungnya gede juga. Tapi saya baru pelihara kambing. Sapinya belum. Saya mau belajar lagi, ini kan masih belajar. Belajar melihara kambing, problem masalahnya pakan. Nanti kalau sudah mengerti betul, belajar ternak sapi," katanya.
Ia mengatakan bahwa menjadi peternak tidak mudah, lalu meminta para peternak yang sudah berpengalaman berbagi ilmu di panggung bersamanya.
"Saya harus ngomong apa adanya, tidak gampang, tidak mudah. Oleh sebab itu saya akan meminta Bapak, Ibu, dan Saudara semuanya yang sudah beternak kambing lebih dari seratus tunjuk jari. Saya mau lihatkan kambing saya dulu kayak apa sih. Domba saya ini, jangan dibandingkan dengan domba yang tadi. Jauh. Satu masih anakan," katanya.
Presiden Jokowi juga meminta domba-domba hasil ternaknya dibawa ke panggung untuk diperlihatkan kepada para peternak.
"Ya ini domba saya, saya kira tidak gemuk dan tidak kurus-kurus banget kayak saya. Ini baru lahir dua bulan lalu. Ya cukup lumayan gemuk. Silakan kalau ada yang mau kritik domba saya silakan. Tapi kalau saya lihat ya cukup bersih, gemuk juga tidak tapi kurus juga tidak. Terpeliharalah," katanya.
Para peternak pun antusias ingin melihat ternak Presiden, yang mengatakan beternak lebih baik dilakukan secara profesional.
"Mengkorporasikan peternak dari hulu sampai hilir, dikonsolidasikan dalam sebuah organisasi. Kalau ini bisa terkonsolidasikan lebih baik ini akan lebih efisien," katanya.
Di jambore itu, Presiden menyempatkan diri untuk berdialog dengan tiga peternak sukses dari berbagai daerah dan meminta peternak berbagi pengalamannya dengan peternak lain.
Ia berjanji akan menyederhanakan semua regulasi yang menghambat usaha, khususnya di bidang peternakan.
"Regulasi-regulasi yang menghambat semuanya akan kita hilangkan agar perkembangan di semua sektor itu ada. Terlalu banyak peraturan yang menghambat, susah usaha kita. Jadi agar dunia usaha betul-betul bisa memunculkan industri peternakan yang maju dan modern," katanya.
Pada akhir acara Presiden menghadiahkan sepeda kepada tiga peternak kambing yang telah berbagi ilmu di panggung.
Dalam acara itu, Presiden didampingi sejumlah pejabat termasuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
Hadir pula Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumakan Rakyat Basuki Hadimuljono, yang sibuk mengabadikan momen menggunakan kameranya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017