Kuta (Antara Bali) - Konferensi Kehumasan ASEAN akan dapat meningkatkan daya saing negara-negara di kawasan tersebut pada tataran global karena potensi yang besar sebagai salah satu motor ekonomi dunia.
"Korporasi, institusi dan organisasi top dari mancanegara dan dari beragam sektor harus menempatkan ASEAN sebagai tujuan mereka," kata Presiden Asean Public Relations Network (APRN) Prita Kemal Gani ketika memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Public Relations ASEAN di Seminyak Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara, lanjut dia, memiliki sumber daya yang melimpah didukung 600 juta sumber daya manusia dengan kondisi ekonomi dan politik yang relatif stabil.
"Untuk itu dalam konferensi kehumasan pertama ini kami ajak untuk membangun reputasi yang kuat di tengah daya saing global, " katanya.
Menurut Prita, para petugas hubungan masyarakat atau humas memiliki peran dalam mendiseminasikan informasi dan membantu pemerintah di masing-masing negara menyiapkan transformasi masyarakatnya, menciptakan konektivitas dan mendorong kerja sama.
Mengingat, kata dia, 10 negara ASEAN memiliki karakter dan cara kerja tersendiri dari masyarakatnya di tengah pertumbuhan ekonomi kawasan yang memikat sehingga perlu diformulasikan agar memiliki nilai lebih untuk bersaing di tataran global.
"Untuk itu kami harus saling kenal dulu supaya bisa bersama membangun ASEAN. Indonesia misalnya memiliki kelebihan yang kreatif, Malaysia yang tekun, Filipina yang hangat dan jika ini digabungkan 10 negara ini sangat luar biasa," ucapnya.
Indonesia, lanjut dia, sebagai salah satu negara pendiri ASEAN diharapkan memimpin dalam literasi dan memajukan investasi di kawasan.
Prita menambahkan saat ini jaringan "public relations" dari negara di kawasan ASEAN mencapai sekitar 8.000 orang.
Sementara itu Kepala Aliansi Global Kehumasan dan Manajemen Komunikasi Jose Velasco mengatakan pihaknya bekerja sama dengan asosiasi nasional termasuk jaringan kehumasan ASEAN untuk meningkatkan profesionalistas.
Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, lanjut dia, diharapkan memperkuat peran kehumasan untuk mewujudkan ekonomi yang kuat.
"Kami mendorong komunikasi dan kehumasan sebagai salah satu instrumen penting untuk meminimalkan batasan," ucapnya.
Konferensi kehumasan pertama yang menandai 50 tahun pendirian ASEAN itu dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto dan Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose.
Partisipan juga berasal daru kalangan profesional, akademisi, mahasiswa serta anggota asosiasi kehumasan dari ASEAN dan negara lain seperti Australia, India dan Inggris. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Korporasi, institusi dan organisasi top dari mancanegara dan dari beragam sektor harus menempatkan ASEAN sebagai tujuan mereka," kata Presiden Asean Public Relations Network (APRN) Prita Kemal Gani ketika memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Public Relations ASEAN di Seminyak Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara, lanjut dia, memiliki sumber daya yang melimpah didukung 600 juta sumber daya manusia dengan kondisi ekonomi dan politik yang relatif stabil.
"Untuk itu dalam konferensi kehumasan pertama ini kami ajak untuk membangun reputasi yang kuat di tengah daya saing global, " katanya.
Menurut Prita, para petugas hubungan masyarakat atau humas memiliki peran dalam mendiseminasikan informasi dan membantu pemerintah di masing-masing negara menyiapkan transformasi masyarakatnya, menciptakan konektivitas dan mendorong kerja sama.
Mengingat, kata dia, 10 negara ASEAN memiliki karakter dan cara kerja tersendiri dari masyarakatnya di tengah pertumbuhan ekonomi kawasan yang memikat sehingga perlu diformulasikan agar memiliki nilai lebih untuk bersaing di tataran global.
"Untuk itu kami harus saling kenal dulu supaya bisa bersama membangun ASEAN. Indonesia misalnya memiliki kelebihan yang kreatif, Malaysia yang tekun, Filipina yang hangat dan jika ini digabungkan 10 negara ini sangat luar biasa," ucapnya.
Indonesia, lanjut dia, sebagai salah satu negara pendiri ASEAN diharapkan memimpin dalam literasi dan memajukan investasi di kawasan.
Prita menambahkan saat ini jaringan "public relations" dari negara di kawasan ASEAN mencapai sekitar 8.000 orang.
Sementara itu Kepala Aliansi Global Kehumasan dan Manajemen Komunikasi Jose Velasco mengatakan pihaknya bekerja sama dengan asosiasi nasional termasuk jaringan kehumasan ASEAN untuk meningkatkan profesionalistas.
Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, lanjut dia, diharapkan memperkuat peran kehumasan untuk mewujudkan ekonomi yang kuat.
"Kami mendorong komunikasi dan kehumasan sebagai salah satu instrumen penting untuk meminimalkan batasan," ucapnya.
Konferensi kehumasan pertama yang menandai 50 tahun pendirian ASEAN itu dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto dan Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose.
Partisipan juga berasal daru kalangan profesional, akademisi, mahasiswa serta anggota asosiasi kehumasan dari ASEAN dan negara lain seperti Australia, India dan Inggris. (WDY)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017