Negara (Antara Bali) - Ratusan murid RA (setingkat TK), MI (setingkat SD) dan MTs (setingkat SMP) di bawah naungan Yayasan Darussalam Pengambengan, Kabupaten Jembrana berdoa bersama untuk masyarakat di sekitar Gunung Agung.

"Kami mohon kepada Tuhan, agar masyarakat di sekitar Gunung Agung, diberikan kesabaran dan keselamatan," kata Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darussalam Maria Ulfa, usai doa bersama, Rabu.

Bahkan ia berharap, aktivitas vulkanik Gunung Agung tidak terus meningkat dan tidak meletus, karena dampaknya pasti akan dirasakan hingga ke Kabupaten Jembrana seperti letusan tahun 1963.

Dari cerita orang tua yang ia dengar, letusan saat itu membawa abu vulkanik hingga ke Jembrana, menyebabkan langit gelap meskipun pada siang hari.

"Kalau suasananya seperti itu, pasti akan mengganggu proses belajar mengajar anak-anak. Kami berharap, Gunung Agung tidak meletus," katanya.

Menurutnya, doa ini juga bersamaan dengan tanggal Satu Muharram, sebagai awal kalender Islam ke tahun 1439 Hijriyah.

Selain untuk masyarakat di sekitar Gunung Agung, ia mengatakan, doa juga dikhususkan untuk Umat Islam di Rohingya, Myanmar yang saat ini sedang dilanda konflik.

"Mudah-mudahan saudara kami di Rohingya diberikan ketabahan, kesabaran, kekuatan dan keselamatan, serta konflik disana segera berakhir," katanya.

Harapan yang sama juga disampaikan Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Hidayati dan Kepala Raudatul Athfal (RA) Darussalam Istiana.

Wujud kepedulian untuk Rohingya itu, dengan mengirimkan sejumlah dana yang dikumpulkan dari guru dan murid RA, MI dan MTs Darussalam, lewat salah satu lembaga yang peduli masalah tersebut.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017