Amlapura (Antara Bali) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei didampingi sejumlah pejabat terkait mengecek Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Rabu.

"Kami memiliki SOP (standar operasional prosedur), kalau sudah dinyatakan dengan Siaga, maka kami harus melakukan pengecekan di lapangan, memahami betul kemungkinan ancaman erupsi itu sendiri, bagaimana perilaku Gunung Agung, trennya bagaimana, dan seterusnya," kata Willem di sela-sela pemantauan tersebut.

Dengan pengecekan itu, pihaknya juga ingin mengetahui sistem "early warning" atau peringatan dini dapat bekerja dengan baik, sampai dengan mekanisme komunikasinya.

"Bagaimana informasi yang didapat dari pos pengamat diteruskan pada masyarakat, dan masyarakat yang kemungkinan terdampak paham dan merespons itu," ucapnya.

Willem menambahkan, dengan pantauan tersebut, sekaligus pihaknya ingin memastikan soal perencanaan evakuasi apabil erupsi Gunung Agung benar-benar terjadi.

"Semua orang paham apa yang harus dilakukan, baik petugas BPBD, pemerintah daerah dan masyarakat. Jalur-jalur evakuasinya sudah harus disiapkan, tanda-tandanya, dimana shelter yang akan digunakan. Tanggap daruratnya apa, semua harus jelas. Ini SOP yang harus saya jalankan," ujarnya.

Dalam pengecekan itu, Willem mengatakan tidak ada alat pemantau dalam kondisi yang macet, semua berjalan dengan baik.

"Jadi kita bisa mendeteksi semua aktivitas vulkanik dengan `real time`. Memang sekarang fasenya gunung ini sedang tidak bergiat apa-apa. Ini yang terus kami cermati, cenderung tetap begitu, turun atau naik," katanya.

Dalam kesempatan itu, Willem juga menggelar rapat koordinasi di Kantor Bupati Karangasem yang dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Karangasem, Ketua DPRD Kabupaten Karangasem, Dandim dan Kapolres Karangasem, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Dewa Made Indra, Direktur Pengungsi Kedeputian Kedaruratan BNPB Taufik Kartiko, dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem Arimbawa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017