Denpasar (Antara Bali) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, dari waspada menjadi siaga atau level III terhitung mulai Senin pukul 21.00 Wita.

 Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG Gede Suantika saat dihubungi dari Denpasar, Senin malam, mengatakan dinaikkannya status gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya. 

 Menurut Suantika, sejak beberapa hari terakhir, PVMBG mencatat peningkatan aktivitas gunung itu dengan terekamnya kegempaan vulkanik. 

 Hal tersebut, kata dia, mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik gunung yang terletak di kabupaten paling timur di Bali itu saat ini dalam keadaan tidak stabil sehingga kemungkinan untuk terjadi letusan menjadi semakin meningkat.

 Hingga pukul 20.00 Wita, tercatat dua kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 480 detik dan 18 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2 mm hingga 10 mm dengan lama gempa 7 hingga 40 detik.

 Selain itu tercatat 355 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2 hingga 10 mm dengan lama gempa lima hingga 38 detik, sembilan dan tiga kali Tektonik Jauh.

 PVMBG juga mencatat dari tanggal 14 September hingga 18 September 2017 pukul 20.00 Wita telah terjadi empat kali gempa yang berpusat di sekitar gunung dengan magnitudo Md 3.11 dan skala MMI II-III di Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang. 

 Masyarakat di sekitar Gunung Agung termasuk pendaki atau wisatawan tidak diperkenankan beraktivitas di seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut. (Dwa) 

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017