Denpasar (Antara Bali) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembangunan dermaga internasional kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Bali, akan membuka kesempatan lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat.
"Kami yakin dengan pembangunan pelabuhan kapal pesiar di kawasan Pelabuhan Benoa ini akan membuka lowongan kerja bagi warga masyarakat, karena di kawasan tersebut akan ada sejumlah pelayanan yang memerlukan tenaga kerja," katanya pada `Sandbreaking Ceremony of the Benoa Tourism Port` di Pelabuhan Benoa, Bali, Senin.
Ia mengatakan pelabuhan kapal pesiar di kawasan Pelabuhan Benoa tersebut merupakan terbesar di Indonesia, sehingga perluasan Pelabuhan Benoa dengan membangun kawasan pelabuhan kapal pesiar tersebut akan memberi peluang kepada para investor untuk berinvestasi di Bali.
"Bali yang menjadi pintu utama kunjungan wisatawan asing, maka berpeluang juga mendatangkan investor untuk berinvestasi di Pulau Dewata," ujarnya.
Luhut Pendjaitan mengatakan pengembangan Pelabuhan Benoa dengan membangun pelabuhan kapal pesiar tersebut, tidak saja membangun dermaganya, tapi di kawasan tersebut juga dibangun penginapan (hotel), pusat perbelanjaan dan lainnya.
"Jadi wisatawan turun dari kapal pesiar akan mudah untuk mendapatkan sarana prasarana yang diperlukan, termasuk juga penginapan. Selain itu seluruh kebutuhan dari kapal pesiar yang berlabuh itu akan dipenuhi (suplai/pasok)," ujarnya.
Ia mengatakan perluasan Pelabuhan Benoa dengan membangun kawasan pelabuhan kapal pesiar tersebut diharapkan dapat berjalan lancar, dan bisa diselesaikan pada September 2018.
"Saya berharap pembangunan ini agar selesai paling lambat September 2018, karena pada bulan Oktober itu akan diselenggarakan Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali," ujarnya.
Pada acara tersebut juga hadir Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Dirjen Perhubungan Laut, anggota DPD-RI, perwakilan Pemkot Denpasar, dan pihak terkait lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami yakin dengan pembangunan pelabuhan kapal pesiar di kawasan Pelabuhan Benoa ini akan membuka lowongan kerja bagi warga masyarakat, karena di kawasan tersebut akan ada sejumlah pelayanan yang memerlukan tenaga kerja," katanya pada `Sandbreaking Ceremony of the Benoa Tourism Port` di Pelabuhan Benoa, Bali, Senin.
Ia mengatakan pelabuhan kapal pesiar di kawasan Pelabuhan Benoa tersebut merupakan terbesar di Indonesia, sehingga perluasan Pelabuhan Benoa dengan membangun kawasan pelabuhan kapal pesiar tersebut akan memberi peluang kepada para investor untuk berinvestasi di Bali.
"Bali yang menjadi pintu utama kunjungan wisatawan asing, maka berpeluang juga mendatangkan investor untuk berinvestasi di Pulau Dewata," ujarnya.
Luhut Pendjaitan mengatakan pengembangan Pelabuhan Benoa dengan membangun pelabuhan kapal pesiar tersebut, tidak saja membangun dermaganya, tapi di kawasan tersebut juga dibangun penginapan (hotel), pusat perbelanjaan dan lainnya.
"Jadi wisatawan turun dari kapal pesiar akan mudah untuk mendapatkan sarana prasarana yang diperlukan, termasuk juga penginapan. Selain itu seluruh kebutuhan dari kapal pesiar yang berlabuh itu akan dipenuhi (suplai/pasok)," ujarnya.
Ia mengatakan perluasan Pelabuhan Benoa dengan membangun kawasan pelabuhan kapal pesiar tersebut diharapkan dapat berjalan lancar, dan bisa diselesaikan pada September 2018.
"Saya berharap pembangunan ini agar selesai paling lambat September 2018, karena pada bulan Oktober itu akan diselenggarakan Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali," ujarnya.
Pada acara tersebut juga hadir Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Dirjen Perhubungan Laut, anggota DPD-RI, perwakilan Pemkot Denpasar, dan pihak terkait lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017