Amlapura (Antara Bali) - Bupati Klungkung, Bali, I Nyoman Suwirta, meminta masyarakat setempat untuk tetap tenang menyikapi status Gunung Agung di Karangasem yang kini dalam status waspada.

"Semua masyarakat agar tenang menghadapi kejadian yang berkembang belakangan, karena pemerintah akan melakukan upaya maksimal agar masyarakat terhindari dari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya ketika melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah di Amlapura, Klungkung, Senin.

Selain meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, masyarakat juga dituntut untuk mampu melakukan tindakan preventif dalam menghadapi status gunung tertinggi di Bali yang dikhawatirkan bisa berdampak seperti letusan tahun 1963 itu.

Ia juga mengharapkan hal yang sama kepada masyarakat dalam menghadapi masalah kekeringan di Klungkung daratan maupun Nusa Penida, yang merupakan pulau terpisah dengan daratan Bali.

Demikian pula matinya sejumlah unggas beberapa waktu lalu, ia mengharapkan tidak sampai meresahkan masyarakat, mengingat isu tersebut sangat sensitif yang memberikan berdampak luas, khususnya bidang pariwisata.

"Kami telah menugaskan instansi terkait untuk melakukan langkah pencegahan dan memberi edukasi kepada masyarakat agar tidak terlalu resah yang berlebihan," ujar Bupati Nyoman Suwirta.

Jajaran Dinas Pertanian misalnya sudah melakukan penyemprotan, agar unggas milik masyarakat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan itu.

Demikian pula Dinas Kesehatan diminta untuk melakukan pemantauan secara berkesinambungan dan melaporkan perkembangan dengan harapan masyarakat aman dari flu burung.

"Saya sudah menandatangani imbauan kewaspadaan dini flu burung dengan harapan dapat disebarkan kepada masyarakat," ujar Bupati Nyoman Suwirta.

Terkait situasi kekeringan, baik di Klungkung daratan maupun kepulauan, Bupati Suwirta telah menugaskan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat untuk melakukan pengadaan air dengan anggaran dari "Corporate Social Reponsibility (CSR).

Kondisi tersebut akibat menurunnya debit air dalam masa kemarau yang berpengaruh terhadap pelayanan PDAM menurun hingga menjangkau 80 persen.

Beberapa daerah yang dinilai rawan kekeringan antara lain wilayah Bukit Tengah, Desa Pesinggahan, wilayah Buayang, Desa Gunaksa, wilayah Glogor, Desa Pikat, Kecamatan Dawan serta beberapa wilayah di kepulauan Nusa Penida. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017