Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melalui Dinas Perikanan setempat, akan menyalurkan bantuan alat tangkap kepada dua kelompok nelayan di Pesisir Pantai Cemagi dan Tanjung Benoa dalam waktu dekat.
"Pemerintah Kabupaten Badung segera menyalurkan bantuan alat tangkap berupa sembilan unit jukung, 24 unit pancing, 115 set jaring gillnet dan 27 unit mesin tempel untuk dua kelompok nelayan," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana, di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan penyerahan bantuan alat tangkap ini diberikan sesuai kebutuhan kelompok nelayan dan penyerahannya masih menunggu jadwal Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Menurut dia, bantuan alat tangkap tersebut menggunakan APBD Badung Tahun 2017 dengan total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp521,62 juta.
"Saya mengharapkan, bantuan alat tangkap dari pemerintah ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir atau nelayan dan juga meningkatkan kebahagiaan mereka," ujar Oka Swandiana.
Pihaknya juga mengharapkan, dengan adanya bantuan alat tangkap ini dapat membantu nelayan dalam meningkatkan produksi tangkapan ikannya yang nantinya dapat bermuara pada peningkatan penghasilan nelayan dan keluarganya.
Kepada masyarakat, ia mengimbau agar bantuan alat tangkap yang telah diserahan kepada pemerintah ini dapat membantu kebutuhan nelayan.
"Saya mengharapkan alat tangkap ini digunakan secara optimal dan dipelihara dengan baik agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama," katanya.
Pemerintah Kabupaten Badung sangat konsisten dalam memberikan bantuan kepada sejumlah kelompok nelayan di daerah itu secara berkelanjutan, apalagi alat tangkap yang disalurkan kepada nelayan juga ramah lingkungan.
Ia menegaskan sejauh ini masyarakat pesisir yang sehari-hari bekerja mencari ikan di laut, sudah tidak lagi menggunakan alat tangkap pukat hela.
"Nelayan yang ada di Tanjung Benoa dan Nelayan Kedonganan sudah menggunakan alat tangkap jaring klitik dan jaring gillnet," katanya.
Kegunaan alat tangkap jaring klitik atau jaring udang lobster itu memiliki mata kail yang banyak dan mampu menangkap udang lobster, sedangkan jaring gillnet berfungsi penangkapan ikan jenis tongkol, kenyar, layur, layang semua jenis ikan permukaan perairan.
"Dengan alat tangkap jaring klitik merupakan alat tangkap ramah lingkungan yang tidak merusak ekosistem ikan yang masih kecil dan sesuai jenis penangkapan ikan yang dibutuhkan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pemerintah Kabupaten Badung segera menyalurkan bantuan alat tangkap berupa sembilan unit jukung, 24 unit pancing, 115 set jaring gillnet dan 27 unit mesin tempel untuk dua kelompok nelayan," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana, di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan penyerahan bantuan alat tangkap ini diberikan sesuai kebutuhan kelompok nelayan dan penyerahannya masih menunggu jadwal Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Menurut dia, bantuan alat tangkap tersebut menggunakan APBD Badung Tahun 2017 dengan total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp521,62 juta.
"Saya mengharapkan, bantuan alat tangkap dari pemerintah ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir atau nelayan dan juga meningkatkan kebahagiaan mereka," ujar Oka Swandiana.
Pihaknya juga mengharapkan, dengan adanya bantuan alat tangkap ini dapat membantu nelayan dalam meningkatkan produksi tangkapan ikannya yang nantinya dapat bermuara pada peningkatan penghasilan nelayan dan keluarganya.
Kepada masyarakat, ia mengimbau agar bantuan alat tangkap yang telah diserahan kepada pemerintah ini dapat membantu kebutuhan nelayan.
"Saya mengharapkan alat tangkap ini digunakan secara optimal dan dipelihara dengan baik agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama," katanya.
Pemerintah Kabupaten Badung sangat konsisten dalam memberikan bantuan kepada sejumlah kelompok nelayan di daerah itu secara berkelanjutan, apalagi alat tangkap yang disalurkan kepada nelayan juga ramah lingkungan.
Ia menegaskan sejauh ini masyarakat pesisir yang sehari-hari bekerja mencari ikan di laut, sudah tidak lagi menggunakan alat tangkap pukat hela.
"Nelayan yang ada di Tanjung Benoa dan Nelayan Kedonganan sudah menggunakan alat tangkap jaring klitik dan jaring gillnet," katanya.
Kegunaan alat tangkap jaring klitik atau jaring udang lobster itu memiliki mata kail yang banyak dan mampu menangkap udang lobster, sedangkan jaring gillnet berfungsi penangkapan ikan jenis tongkol, kenyar, layur, layang semua jenis ikan permukaan perairan.
"Dengan alat tangkap jaring klitik merupakan alat tangkap ramah lingkungan yang tidak merusak ekosistem ikan yang masih kecil dan sesuai jenis penangkapan ikan yang dibutuhkan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017