Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas (Bappebti) Bachrul Chairi mengatakan "Indonesia Commodity and Derivative Exchange/ICDX" sebagai bursa berjangka komoditas telah berkontribusi bagi perekonomian nasional dengan berdirinya pasar fisik timah pada 30 Agustus 2013.

"Pasar fisik timah itu berdiri 30 Agustus 2013. Dengan berdirinya pasar tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar dan sekaligus referensi harga timah baik di dalam negeri maupun di pasar dunia," katanya Bachrul, di sela "Indonesia TIN Coference and Exhibition( ITCE) 2017" di Nusa Dua Bali, Selasa.

Ia mengatakan selaku pembina dan pengawas di bidang perdagangan berjangka komoditas berharap ICDX segera mengembangkan turunan pasar timah dalam bentuk kontrak berjangka.

"Sebab, dengan adanya kontrak berjangka timah membuat para pelaku usaha semakin nyaman dan memperoleh kepastian dalam mengambil keputusan dan mengurangi risiko," katanya.

Direktur Utama ICDX, Lamon Rutten mengatakan komoditas timah sebagai salah satu hasil tambang unggulan strategis Indonesia. Sejak ratusan tahun lalu pasar dan harganya masih ada di bawah kendali pelaku asing atau luar negeri.

"Akibatnya harga timah di dalam negeri cenderung ditekan, dan tanggung jawab untuk mereklamasi bekas tambang timah tidak dapat direalisasikan," ucapnya.

Ia mengatakan sejak berdirinya pasar fisik timah tahun 2013, maka Indonesia telah memiliki acuan harga timah ekspor melalui mekanisme pasar fisik yang diselenggarakan ICDX.

Dikatakan, hingga saat ini, harga timah ICDX yang mencerminkan sebagai negara produsen timah telah mempengaruhi pasar timah lainnya yang ada di mancanegara. Bahkan, terkadang harga timah ICDX jauh lebih menarik dijadikan pembanding pasar lainnya.

"Dengan keberhasilan Indonesia menciptakan acuan harga timah ekspor telah diperhitungkan negara-negara pengguna timah yang menjadi catatan bagi negara industri. Hal itu dapat dilihat dari volume ekspor timah saat ini telah mencapai 68,76 persen ditujukan ke negara pengguna. Pada hal sebelum adanya bursa timah di Indonesia, nyaris 90 persen volume timah di ekspor ke Singapura. Kemudian dari negara itu di ekspor ke berbagai negara lainnya," katanya Lamon. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017