Denpasar (Antara Bali) - Bali Flora Club (BFC) menyatakan keinginannya menjadi pelopor organisasi yang mewadahi para seniman perbungaan di Pulau Dewata yang jumlahnya diperkirakan cukup banyak.

"Dengan adanya wadah ini, para seniman bisa saling bertukar pikiran dalam mengembangkan kreasinya dalam urusan perbungaan," kata Public Relations BFC Dewi Aminudin di sela-sela acara jumpa media Bali Floral Show 2011 di Denpasar, Senin.

Dia mengatakan, selain itu bisa juga saling menerapkan berbagai kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan kompetensi yang ada, sehingga terbentuk kreasi baru dalam dunia seni merangkai bunga.

Diharapkan pula dengan adanya perkumpulan itu bisa menjaga seni merangkai bunga yang ada di Pulau Dewata, sehingga tidak sampai diklaim oleh negara lain. Sebab, cukup banyak seni merangkai bunga asal Bali yang digunakan oleh seniman perbungaan di luar negeri.

"Selain berusaha mengumpulkan para seniman itu, kami juga berusaha untuk meningkatkan kemampuan, sehingga bisa menciptakan suatu kreasi yang bernuansa Bali tapi bertaraf internasional," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendatangkan Bart van der Elsken, pakar perbungaan asal Belanda untuk memberikan bimbingan.

Menurut Dewi Aminudin, kehadiran Bart akan memaksimalkan waktunya untuk membantu para pecinta seni merangkai bunga melalui program acara yang dikoordinasikan oleh Bali Floral Club atau BFC.

Kegiatan tersebut meliputi seminar, workshop dan konsultasi, antara 17 - 19 Mei ini di Danes Art Veranda, Jalan Hayam Wuruk No.159 Denpasar.

Bart bertemu dengan semua komite BFC untuk membahas persiapan acara Bali Floral Show 2011 yang akan mengangkat tema "Concept & Design" dan juga tren serta presentasi penjualan.

Rencana seminar perbungaan itu, kata Dewi, mendapat respons positif dari masyarakat Indonesia, terbukti dengan antusiasnya peminat dari berbagai kota, seperti Surabaya, Pasuruan, Yogyakarta, dan Makassar.

Bahkan, dua peserta dari London, sejak jauh hari sebelumnya sudah berkoordinasi dengan BFC guna memastikan kehadiran mereka dapat diterima, ujarnya.

Jumlah peserta kegiatan terkait perbungaan tersebut, menurut Dewi, saat ini sudah mencapai 70 orang, padahal target semula cukup dengan 50 peserta.

Sementara Bart van der Elsken, pakar perbungaan asal Belanda, mengatakan, potensi para seniman perbungaan di Bali cukup baik dan besar karena banyak kreasi seni merangkai bunga yang bagus di daerah tujuan wisata itu.

"Namun saya kira mereka harus mengubah dan meningkatkan kemampuannya supaya bisa dilibatkan dalam kegiatan pertemuan internasional, sebab selama ini yang mendekorasi di setiap acara tersebut adalah desainer atau seniman dari luar Bali," katanya.

Dia menjelaskan, untuk mengubah kemampuan itu membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak bisa dilakukan secara instans.

Akan tetapi, Bart mengaku merasa bangga bisa membantu para seniman perbungaan di Pulau Dewata. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011