Denpasar (Antara Bali) - Allianz Indonesia berupaya untuk kembali membantu pemberdayaan secara ekonomi bagi penyandang disabilitas dengan mengadakan kegiatan bertajuk "Empowered Competition 2017".

Program Empowered sebelumnya telah dilaksanakan pada 2016 di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan DKI Jakarta. Dari sana, kami banyak mendapatkan kisah-kisah sukses dari para penyandang disabilitas.

"Oleh karena itu, inilah saatnya ide-ide kreatif dari masyarakat untuk membantu penyandang disabilitas kembali kami tunggu," kata Head of Corporate Social Responsibility Allianz Indonesia Indra Yuliawan, dalam acara sosialisasi kegiatan tersebut di Kampus STIMIK Stikom Bali, Denpasar, Kamis.

Dia menambahkan "Empowered Competition" merupakan kompetisi pengumpulan proposal yang diselenggarakan secara terbuka bagi masyarakat, yang memiliki perhatian khusus terhadap pengembangan usaha mikro milik para penyandang disabilitas.

"Jika selama ini mungkin unek-unek untuk membantu penyandang disabilitas hanya dituangkan di media sosial, sekarang bisa dituangkan dalam bentuk proposal dan tiga pemenang proposal terbaik akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai senilai total Rp80 juta," ujar Indra.

Hadiah bagi pemenang yakni juara I sebesar Rp40 juta, juara II sebesar Rp25 juta dan juara III mendapatkan uang tunai sebesar Rp15 juta.

"Peserta kompetisi ini tidak diharuskan penyandang disabilitas, namun proposal harus berupa sebuah ide program untuk pemberdayaan pengusaha mikro penyandang disabilitas," katanya.

Penerimaan proposal dibuka dari 27 Juli sampai 29 September 2017 dengan mengirimkan berkas bisa dalam bentuk "soft copy" ke email:csr@allianz.co.id atau dalam bentuk "hard copy" ke CSR Departement Allianz Indonesia di Jakarta Selatan. Informasi selengkapnya bisa diakses pada situs Allianz Indonesia.

Tiga pemenang itu, kemudian proposal programnya akan dibiayai oleh Allianz Indonesia dan setiap pemenang akan mengikuti pelatihan pengembangan program sosial yang difasilitasi Allianz Indonesia.

"Pemenangnya tidak hanya mendapatkan bantuan untuk idenya, tapi juga dibantu untuk merealisasikan ide itu, karena program inti dari Empowered itu sesungguhnya bertujuan untuk memberikan pelatihan pengelolaan keuangan dan pendampingan kewirausahaan bagi penyandang disabilitas yang telah memiliki usaha kecil," katanya.

Sebelumnya program ini telah berhasil mendampingi tujuh komunitas difabel di tiga provinsi (Jateng, Yogyakarta, Jakarta) dengan total 133 peserta. Diantara yang dibantu ada penyandang disabilitas dengan usaha sol sepatu, aneka rajutan tas, kuliner, simpan pinjam dan sebagainya.

Sementara itu, I Made Adi Purwantara, akademisi dari STIMIK Stikom Bali mengapresiasi dilaksanakan acara sosialisasi tersebut di kampus setempat.

"Kegiatan ini memberikan nilai tambah bagi mahasiswa kami, sehingga ada peningkatan pengetahuan bagi mereka. Di sini selain mengkolaborasikan antara pengetahuan teknologi informasi dan budaya, kami juga peduli pada persoalan-persoalan sosial," ucapnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017