Jakarta (Antara Bali) - Selain merasa haus, salah satu penanda tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi adalah urine yang berwarna kuning pekat. 

Oleh karena itu, spesialis Penyakit Dalam, dr. Surahman Muin, SpPD menyarankan kita mengonsumsi air yang cukup, lalu mengusahakan produksi buang air kecil 40 cc per jam dengan warna urine kuning muda dan bening. 

"Panas dalam merupakan petunjuk terjadinya dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan sehingga perlu minum air. Selanjutnya, produksi buang air kecil diusahakan 40 cc per jam dengan warna urine kuning muda dan bening," kata dia dalam keterangan persnya, Rabu. 

Kemudian, terkait pola makan, sebaiknya aturlah porsinya yakni karbohidrat sebanyak 35 persen,  protein 35 persen dan lemak 30 persen. 

Kondisi lingkungan yang panas lalu diperparah paparan panas matahari yang berlebihan berisiko menurunnya daya tahan tubuh.

Akibatnya, dapat menyebabkan sejumlah gangguan pernapasan seperti radang rongga hidung dan pharings, bronkhitis, pneumonia atau infeksi paru.

"Juga dapat memicu kemerahan pada konjungtiva, heat stroke atau sengatan panas serta kulit kaki menjadi pecah-pecah dan kering," tutur Surahman. 

Oleh karena itu, jangan lupa menyediakan botol minuman yang mudah dibawa-bawa agar dapat minum kapan saja untuk menghindari dehidrasi.

Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana cairan yang terkandung di dalam tubuh berkurang, sehingga tubuh tidak punya cukup cairan untuk menjalankan fungsi normalnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017