Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mendukung program pemerintah pusat dalam upaya pengembangan desa wisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik ke Tanah Air.
"Dalam pengembangan desa wisata ini, memang ada program dari pemerintah pusat untuk membangun 20.000 rumah penginapan (homestay) lebih banyak lagi di desa wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, Made Badra, di Mangupura, Kamis.
Untuk pembangunan 20.000 homestay ini akan disebar di seluruh provinsi di Indonesia dan Bali mendapat jatah untuk membangun 600 rumah tinggal di desa wisata di masing-masing kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Upaya ini, diakuinya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik agar lebih berlama-lama dapat tinggal di desa wisata, sehingga mendongkrak pendapatan asli daerah di sektor pariwisata.
"Kami masih menunggu keputusan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, terkait berapa rumah tinggal di desa wisata yang ada di Kabupaten Badung dapat dikembangkan," ujar Made Badra yang juga mantan Kadis Perikanan Badung ini.
Ia menambahkan, apabila sudah ditentukan berapa "homestay" yang boleh dibangun di desa wisata di kabupaten/kota, maka Dispar Badung sudah mengklaster untuk dijadikan pilot projek pengembangan rumah tinggal ini, seperti di klaster Kecamatan Petang, Kecamatan Mengwi dan Abiansemal.
"Saat ini, kami Dinas Pariwisata Badung sedang menyususun rancangan anggaran untuk mendukung sarana dan prasarana di desa wisata," katanya.
Untuk anggaran pendukung sarana dan parasarana pendukung di desa wisata ini, Dispar Badung merancang anggaran Rp17 miliar Tahun 2018.
Ia mengatakan, wisatawan yang menginap di desa wisata juga akan dapat berbaur dengan komunitas masyarakat untuk belajar menari Bali, belajar mejejaitan, belajar adat, budaya, kesenian gamelan dan lain sebagainya.
Dalam mengembangkan paket wisata ini, wisatawan dapat menginap dua hari di Desa Wisata. Kemudian, empat hari wisatwan dapat berwisata di Badung Selatan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dalam pengembangan desa wisata ini, memang ada program dari pemerintah pusat untuk membangun 20.000 rumah penginapan (homestay) lebih banyak lagi di desa wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, Made Badra, di Mangupura, Kamis.
Untuk pembangunan 20.000 homestay ini akan disebar di seluruh provinsi di Indonesia dan Bali mendapat jatah untuk membangun 600 rumah tinggal di desa wisata di masing-masing kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Upaya ini, diakuinya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik agar lebih berlama-lama dapat tinggal di desa wisata, sehingga mendongkrak pendapatan asli daerah di sektor pariwisata.
"Kami masih menunggu keputusan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, terkait berapa rumah tinggal di desa wisata yang ada di Kabupaten Badung dapat dikembangkan," ujar Made Badra yang juga mantan Kadis Perikanan Badung ini.
Ia menambahkan, apabila sudah ditentukan berapa "homestay" yang boleh dibangun di desa wisata di kabupaten/kota, maka Dispar Badung sudah mengklaster untuk dijadikan pilot projek pengembangan rumah tinggal ini, seperti di klaster Kecamatan Petang, Kecamatan Mengwi dan Abiansemal.
"Saat ini, kami Dinas Pariwisata Badung sedang menyususun rancangan anggaran untuk mendukung sarana dan prasarana di desa wisata," katanya.
Untuk anggaran pendukung sarana dan parasarana pendukung di desa wisata ini, Dispar Badung merancang anggaran Rp17 miliar Tahun 2018.
Ia mengatakan, wisatawan yang menginap di desa wisata juga akan dapat berbaur dengan komunitas masyarakat untuk belajar menari Bali, belajar mejejaitan, belajar adat, budaya, kesenian gamelan dan lain sebagainya.
Dalam mengembangkan paket wisata ini, wisatawan dapat menginap dua hari di Desa Wisata. Kemudian, empat hari wisatwan dapat berwisata di Badung Selatan. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017