Semarapura (Antara Bali) - Sebuah gubuk Nurul Yaqin yang berfungsi sebagai tempat mengajar mengaji terbuat dari ulatan bambu atap alang-alang di Kampung Gelgel, Kabupaten Klungkung, Bali hangus dilalap si jago merah, Rabu.

Bambu dan halang-halang bahan yang mudah terbakar menyebabkan api dalam waktu singkat berkobar yang menghanguskan seluruh isinya, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Bangunan yang dikenal sebagai tempat pengajian dan pengobatan tradisional bagi masyarakat setempat langsung ditinjau Wakil Bupati Klungkung Made Kasta.

Ahmad Abidin, salah seorang saksi mata yang kebetulan adalah pekerja pabrik tahu yang berada tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP) menjelaskan, sekitar pukul 11.30 waktu setempat melihat kobaran api di atas atap.

Pihaknya langsung minta pertolongan masyarakat sekitar untuk memadamkan api serta melaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran, namun tidak membuahkan hasil yang maksimal.

Saat musibah kebakaran tersebut bangunan tersebut dalam keadaan kosong, karena pemiliknya sedang ke luar.

Petugas Pemadam Kebakaran mengalami kesulitan memadamkan api, karena kobaran si jago merah sangat cepat menyebar kebangunan bangunan lainnya yang keseluruhan terbuat dari bambu dan alang alang.

Petugas dengan tiga unit armada pemadam kebakaran bekerja keras untuk menjinakkan api itu, setelah terbakar selama sekitar 40 menit, kebakaran itu pun berhasil dijinakkan regu Damkar Klungkung.

Pemilik bangunan, Muhamad Inul yang tiba di TKP tidak dapat berbuat banyak atas musibah musibah tersebut.

Ia tampak mencoba untuk tenang, meskipun bangunan miliknya sudah ludes dilalap si jago merah.

Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Bangunan yang digunakan sebagai tempat mengajar mengaji sejak tahun 2008 itu berkapasitas 70 orang anak-anak dan orang dewasa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Sentana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017