Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat untuk benar-benar menghayati dan mengamalkan sila-sila dalam Pancasila, khususnya sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Jangan hanya bisa mengatakan Saya Indonesia, Saya Pancasila, hafal dan paham tidak apa isi Pancasila? Dalam Pancasila ada keadilan sosial yang bermakna bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama sebagai warga negara Indonesia, baik itu si kaya maupun si miskin, semuanya sama, tetapi apakah itu sudah berlaku?," katanya di Denpasar, Minggu.

Saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), mantan Kapolda Bali ini berpandangan bahwa saat ini pemahaman dan pengamalan tentang keadilan sosial dalam Pancasila masih belum berlaku dengan baik.

Menurut dia, saat ini Pancasila hanya sekadar dihafalkan, bahkan ada yang tahu maknanya, namun tidak dilaksanakan. "Pancasila itu tidak hanya sekadar dihafalkan saja melainkan harus dihayati, diresapkan di dalam diri kemudian diamalkan," ujarnya.

"Saya membuat program Bali Mandara yang semuanya pro rakyat miskin berupaya untuk memberikan keadilan sosial tersebut sehingga rakyat miskin ini bisa memperoleh hak yang sama, begitu juga dengan podium ini," ujarnya.

Dengan podium tersebut, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang selama ini tidak didengar ataupun tidak bisa menyatakan aspirasinya menjadi bisa bicara tanpa ada tekanan apapun.

"Di sini siapapun bisa bicara apa saja, berapapun lamanya dan tanpa sensor supaya kita pemerintah bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat," ucapnya.

Selain itu, Pastika juga menyinggung dua hal mendasar yang mampu mengangkat kualitas sumber daya manusia yakni pendidikan dan kesehatan.

Dengan kedua hal tersebut, sumber daya manusia khususnya generasi muda mampu untuk memberikan kontribusi yang positif dalam pembangunan saat ini yang serba cepat dan dinamis.

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar masyarakat Bali selalu menjaga kesehatannya dengan baik dan juga tetap belajar dan berlatih meningkatkan kualitas diri sehingga mampu responsif terhadap perubahan yang sangat cepat saat ini.

"Bukan yang terkuat, bukan yang terbesar, bukan yang terpintar, yang akan survive kedepan, tetapi yang paling responsif terhadap perubahan itulah yang akan survive," katanya.

Setelah berorasi, Pastika menyempatkan diri untuk bertemu dengan salah satu lulusan SMAN Bali Mandara tahun 2016 yang diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas nama Ni Wayan Sinta Devi Arini.

Saat ditemui ia sedang memberikan pelayanan kesehatan dalam Tim Bantuan Medis Janar Duta yang biasa memberikan pelayanan kesehatan setiap minggunya di sebelah podium PB3AS.

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Bali ini berpesan agar selalu belajar dengan baik serta selalu berusaha dan berdoa sehingga ia mampu mengubah taraf hidup keluarganya menjadi lebih baik. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017