Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Daerah Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali mengunjungi Istri Pahlawan Brigjen I Gusti Ngurah Rai dan Letkol I Gusti Putu Wisnu, yakni Desak Putu Kari dan Ida Ayu Made Oka, serangkaian memperingati HUT Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketua Pengurus Daerah Inti Provinsi Bali, Sudiarta Indrajaya di rumah kediaman Janda Pahlawan Ngurah Rai, Desak Putu Kari di Denpasar, Jumat mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI yang rangkai dengan berbagai kegiatan sosial kebajikan bertajuk "Bakti Bagimu Negeri".

"Acara bersilaturahmi dan mengunjungi janda pahlawan nasional tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang Brigjen Ngurah Rai dan Letkol Wisnu atas perjuangan memimpin pasukan untuk mempertahankan kemerdekaan RI waktu itu," ujar Sudiarta yang didampingi ketua panitia kegiatan Singgih Prayitio dan pengurus Inti lainnya.

Ia mengatakan tanpa perjuangan para pahlawan pada waktu itu, tidak akan mustahil mencapai kemerdekaan bangsa seperti sekarang. Perjuangan mereka patut dihormati dengan mengisi pembangunan disegala bidang.

"Sebagai anak bangsa berkewajiban menghormati atas perjuangan para pahlawan. Begitu juga terhadap istrinya yang masih hidup saat ini. Salah satunya terhadap ibu Desak Putu Kari dan Ida Ayu Made Oka," ucapnya.

Ia mengatakan kegiatan itu rutin dilaksanakan setiap tahunnya, karena perhatian kepada istri pejuang baginya sebagai orang tua yang patut dibanggakan. Langkah itu sebagai implementasi cinta Tanah Air, karena Inti Bali dibentuk yang dijiwai semangat kebangsaan dan kesadaran sebagai anak bangsa yang majemuk.

"Kami akan ikutserta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Bali, I Gusti Bagus Saputera sangat menyesalkan cita-cita bangsa yang selama 72 tahun dibangun kembali terusik oleh gerakan radikalisme yang ingin mengganti ideologi Pancasila. Padahal selama Indonesia merdeka, komitmen bangsa itu sudah final dan jangan terusik kembali.

Karena itu, kata dia, meminta kepada generasi muda, termasuk juga pengurus Inti Bali selalu menjaga cita-cita bangsa tersebut dan agar jangan sampai terusik kembali oleh gerakan radikalisme.

"Generasi muda diharapkan mampu melanjutkan dan mewujudkan cita-cita bangsa tersebut. Karena itu, pendidikan agar ditingkatkan sehingga sumber daya manusia (SDM) memiliki daya saing yang kuat," ucapnya.

Selain itu, kata Bagus Saputera, berpesan agar generasi penerus bangsa harus mampu menjaga empat konsensus negara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika agar tidak mudah diadu domba oleh bangsa lain.

"Persatuan dan kesatuan agar dijaga penuh sehingga tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Ketua Panitia "Bakti Bagimu Negeri" 2017, Singgih Prayitio mengatakan kegiatan tersebut juga untuk mohon doa restu sebagai penerus bangsa, sekaligus memberikan bingkisan berisi pakaian, selimut, obat-obatan, dan sejumlah dana.

"Selain kegiatan ini, kami juga akan menggelar pelayanan kesehatan moderen dan tradisional Chinese Medicine, donor darah, seromonial, pemberian bingkisan, hiburan dan ramah tamah pada 17 Agustus di Puri Agung dan Balai Budaya Gianyar," ujarnya.

Selain itu, Singgih, menyebutkan pihaknya juga akan mengadakan Senam AW S3 (Sehat, Semangat, dan Senang) yang diikuti sekitar 300 orang dari organisasi Inti, PSMTI di Vihara Satya Dharma, 20 Agustus mendatang.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017