Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengajak generasi muda khususnya pelajar untuk berperilaku hemat melalui lomba yang kreatif dan inovatif dalam menerapkan efisiensi energi.

"Lomba ini merupakan kompetisi yang merancang perilaku hemat energi sehingga mendorong mereka mempraktikkan pengetahuan dan aplikasi hemat energi di rumah, sekolah dan lingkungan sekitar," kata Kepala Sub-Direktorat Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Direktorat Konservasi Energi Kementerian ESDM Gita Lestari di Kuta, Bali, Kamis.

Ketika membuka peluncuran lomba Hemat Energi di Sekolah untuk tingkat SMP dan SMA, Gita mengatakan generasi muda tersebut diharapkan menjadi agen perubahan yang mendorong budaya hemat energi di lingkungan rumah dan sekolah.

Lomba yang digelar sejak tahun 2012 itu berlangsung selama tiga bulan mulai pertengahan Juli sampai Oktober 2017 yang diawali dengan pembekalan kepada para guru sebagai manajer energi.

Selama periode lomba, para guru dan siswa ditantang untuk berkreasi dan berinovasi untuk menerapkan dan menyeberkan hemat energi.

Setiap bulan, para siswa akan mengikuti berbagai kompetisi bulanan yakni membuat video, "jingle" atau lagu dalam iklan, mural, poster, karya jurnalistik siswa dan fotografi dengan tema hemat energi.

Tahun ini, lomba itu digelar di lima kota di Indonesia yakni Denpasar, Palembang, Bandung, Surabaya dan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi atau Jabodetabek yang diikuti oleh 30 sekolah di masing-masing kota.

Gita menjelaskan lomba merupakan salah satu upaya untuk mengubah perilaku generasi muda dalam memahami dan membiasakan diri mereka dengan perilaku hemat energi.

"Untuk mengubah perilaku itu salah satu cara efektif adalah melalui pembiasaan atau `learning by doing` seperti lomba ini," katanya.

Gita lebih lanjut menjelaskan penggunaan energi di Indonesia tergolong boros padahal mayoritas pasokan energi masih disuplai dari energi fosil yang dalam beberapa tahun mendatang ketersediaannya diprediksi semakin menipis.

"Untuk itu harus hemat energi yang dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan hemat energi dan mengubah perilaku," ucapnya seraya menambahkan perlu terobosan dalam penambahan sumber energi baru terbarukan.

Pemerintah, lanjut dia, mendorong hemat energi masyarakat melalui kampanye potong 10 persen penggunaan energi.

Hemat energi, kata dia, dapat dilakukan dengan cara sederhana atau dikenal dengan sebutan tiga (3) M yakni mematikan lampu dan peralatan listrik, mencabut kabel setelah digunakan dan mengatur suhu ruangan jika menggunakan penyejuk ruangan atau AC.

"Jika itu dilakukan dan diterapkan maka akan menjadi awal hemat energi," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan SMK dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Komang Mertadana mengapresiasi adanya lomba tersebut yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dini terkait hemat energi kepada generasi muda.

Sekolah, lanjut dia, juga didorong berperan aktif dalam menuntun pelajar mewujudkan hemat energi di tengah kebutuhan energi yang tinggi, tidak seimbang dengan jumlah pasokan.

"Ini akan mengajarkan siswa untuk memperhatikan kebutuhan energi utamanya listrik karena dalam lomba ini diajarkan hemat energi listrik," ucapnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017