Jakarta (Antara Bali) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan empat perguruan tinggi (PT)
dilibatkan dalam riset pengembangan mobil listrik nasional.
Menteri Nasir, yang ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, menuturkan empat perguruan tinggi itu antara lain adalah Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Menurut dia, riset yang dilakukan kementeriannya bersama empat perguruan tinggi negeri itu, saat ini sudah memasuki tahap persiapan pengembangan prototipe kendaraan roda empat tersebut.
"Prototipe sudah kami program. Kami sudah siapkan untuk pengembangan berikutnya. Kami membuat road map pengembangan hingga 2020," jelas Menristekdikti.
Lebih lanjut, Nasir menambahkan kendaraan yang akan memanfaatkan energi listrik sebagai bahan bakar tersebut, kelak juga ditargetkan menjadi mobil nasional yang dapat diproduksi secara massal. "Ya nanti ini jadi mobil listrik nasional. Kami rencanakan wujudnya sudah produk," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Menteri Nasir, yang ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, menuturkan empat perguruan tinggi itu antara lain adalah Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Menurut dia, riset yang dilakukan kementeriannya bersama empat perguruan tinggi negeri itu, saat ini sudah memasuki tahap persiapan pengembangan prototipe kendaraan roda empat tersebut.
"Prototipe sudah kami program. Kami sudah siapkan untuk pengembangan berikutnya. Kami membuat road map pengembangan hingga 2020," jelas Menristekdikti.
Lebih lanjut, Nasir menambahkan kendaraan yang akan memanfaatkan energi listrik sebagai bahan bakar tersebut, kelak juga ditargetkan menjadi mobil nasional yang dapat diproduksi secara massal. "Ya nanti ini jadi mobil listrik nasional. Kami rencanakan wujudnya sudah produk," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017