Semarapura (Antara Bali) - Ribuan masyarakat Kabupaten Klungkung, Bali antusias menyaksikan pementasan drama gong inovatif Banjar Pande, Desa Kamasan, di depan Monumen Puputan, Sabtu malam.

Pagelaran dengan judul "Taluh Siu Nyuh Duang Tali" dalam mengisi Program "Klungkung Menari" untuk bulan Juli 2017.

Drama gong inovatif menceritakan tentang kehidupan sehari-hari. di sebuah Desa bernama Batu Mekaang hidup seorang putra desa bernama I Krerek. Pemuda lajang ini adalah seorang pengangon (pengembala) bebek.

Suatu hari, Ia bersama dua punakawan ingin menguji seorang Begawan di Pesraman Wana Giri. Sang Begawan terkenal dengan sifat congkak, angkuh, serakah dan memiliki kesaktian.

Namun Sang Begawan memiliki seorang putri cantik dan pendiam. Dalam suatu kesempatanI Krerek bertemu dengan Sang Begawan. Kepada Sang Begawan, I Krerek bercerita bahwa ia bermimpi menyerahkan kepada Sang Begawan berupa seribu butir telor dan dua ribu butir kelapa.

Oleh Sang Begawan, mimpi I Krerek pun diartikan bahwa apapun yang dimimpikan harus ditindak-lanjuti. Dengan sifat angkuh dan serakahnya Sang Begawan pun meminta I Krerek untuk menyerahkan seribu butir telor dan dua ribu butir kelapa.

Namun maksud lain I Krerek tidak diketahui oleh Sang Begawan. Ia pun kembali menceritakan mimpi lainnya. Dalam mimpinya tersebut I Krerek menikah dengan seorang putri cantik.

Pengembala bebek inipun menguji ucapan Sang Begawan bahwa apapun yang dimimpikan harus ditindak-lanjuti. Kepada Sang Begawan, I Krerek menyebutkan bahwa ia bermimpi menikah dengan putri cantik yang tak lain adalah putri Sang Begawan sendiri.

Dengan demikian pementasan drama gong inovatif tersebut sangat menarik perhatian masyarakat yang berada di sekitar Monumen Puputan Klungkung.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta ikut berbaur dengan ribuan penonton. Menurut Bupati, cerita yang ditampilkan oleh Sekaa Drama Gong Yowana Pande Paramarta sangat menarik, menceritakan tentang kehidupan sehari-hari.

Dibalut dengan lawakan, cerita yang ditampilkan pun tidak membuat penonton bosan. Dari cerita tersebut Bupati Nyoman Suwirta menyimpulkan bahwa seseorang tidak boleh emosi dan harus konsisten dalam setiap ucapan, seperti lakon Sang Begawan.

"Ini sesuatu yang menarik yang memberi kita pembelajaran tentang kehidupan sehari-hari," ujar Bupati Suwirta usai menyaksikan pementasan drama gong.

Program Klungkung Menari merupakan salah satu implementasi dari program aksi Pemkab Klungkung "Gema Santi" atau gerakan masyarakat santun dan inovatif. Program ini menampilkan berbagai seni dan budaya yang rutin digelar setiap akhir bulan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Sentana

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017