Cikarang (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menghadiri peluncuran
program Pendidikan Vokasi Industri wilayah Jawa Barat di PT Astra
Otoparts Tbk Cikarang, Jawa Barat.
"Setelah pembangunan infrastruktur tahapan besar yang harus kita lakukan adalah pembangunan SDM, dan ini sudah kita mulai pada hari ini dengan training-training, kerja sama, link and match antara industri dan SMK, saya senang sekali juga industri dan pondok pesantren," kata Presiden Joko Widodo di kawasan industri "Greenland International Industrial Center, Cikarang, Jumat.
Presiden pada acara tersebut didampingi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
"Ketersediaan Sumber Daya Manusia adalah prasyarat industri, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perlu diantsipasi dengan pendidikan vokasi dengan berorientasi kebutuhan industri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.
Dalam peluncuran itu ada 141 industri dan 393 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menandatangani 800 perjanjian kerja sama.
Sebelumnya sudah ada 167 industri dan 626 SMK di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah DI Yogyakarta yang melakukan perjanjian kerja sama dalam tahap I dan tahap II.
"Sehingga total ada 1.035 SMK dengan 307 perusahaan dan 12 ribu guru yang ikut dalam pelatihan ini. Satu SMK bisa dibina oleh lebih dari 1 industri karena tiap SMK ada kekhususan yang berbeda," tambah Airlangga.
Dalam acara itu juga diberikan bantuan peralatan sebanyak 187 unit dari 18 perusahaan industri kepada 108 SMK. Peralatan itu adalah mesin CNC bubut hasil produksi Winteq, mesin Daihatsu Xenia dan transmisi, sepeda motor Honda dan "special tools, serta mesin Toyota dan model lainnya.
"Pelatihan vokasi industri 3 in 1 ini juga diikuti oleh 2 pesantren yaitu pesantren Nurul Iman yang bekerja sama dengan BTN dan pondok pesantren Sunan Drajat yang bekerja sama dengan BI," jelas Airlangga.
Kerja sama yang dilakukan sebagian besar meliputi praktik kerja lapangan (PKL), kunjungan industri dan pengembangan kurikulum SMK. Sejak 2009, Grup Astra yaitu Astra Honda Motor, Astra Daihatsu Motor, Astra Otoparts, United Tractors, Astra International dan 9 yayasannya termasuk Politeknik Manufaktur Astra di bawah Yayasan Astra Bina Ilmu telah membina 1.290 SMK.
Pada 2019, Kementerian Perindustrian menargetkan program pendidikan vokasi industri diikuti sebanyak 1.775 SMK dan 355 industri dengan jumlah lulusan tersertifikasi sebanyak 845 ribu orang untuk 25 kompetinsi keahlian bidang idustri.
Kemenperin akan memfasilitas penyediaan dan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan pemagangan di industri, penyediaan "silver expert" sebagai tenaga pengajar di SMK serta penyediaan peralatan "workshop" dan laboratorium di SMK. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Setelah pembangunan infrastruktur tahapan besar yang harus kita lakukan adalah pembangunan SDM, dan ini sudah kita mulai pada hari ini dengan training-training, kerja sama, link and match antara industri dan SMK, saya senang sekali juga industri dan pondok pesantren," kata Presiden Joko Widodo di kawasan industri "Greenland International Industrial Center, Cikarang, Jumat.
Presiden pada acara tersebut didampingi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
"Ketersediaan Sumber Daya Manusia adalah prasyarat industri, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perlu diantsipasi dengan pendidikan vokasi dengan berorientasi kebutuhan industri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.
Dalam peluncuran itu ada 141 industri dan 393 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menandatangani 800 perjanjian kerja sama.
Sebelumnya sudah ada 167 industri dan 626 SMK di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah DI Yogyakarta yang melakukan perjanjian kerja sama dalam tahap I dan tahap II.
"Sehingga total ada 1.035 SMK dengan 307 perusahaan dan 12 ribu guru yang ikut dalam pelatihan ini. Satu SMK bisa dibina oleh lebih dari 1 industri karena tiap SMK ada kekhususan yang berbeda," tambah Airlangga.
Dalam acara itu juga diberikan bantuan peralatan sebanyak 187 unit dari 18 perusahaan industri kepada 108 SMK. Peralatan itu adalah mesin CNC bubut hasil produksi Winteq, mesin Daihatsu Xenia dan transmisi, sepeda motor Honda dan "special tools, serta mesin Toyota dan model lainnya.
"Pelatihan vokasi industri 3 in 1 ini juga diikuti oleh 2 pesantren yaitu pesantren Nurul Iman yang bekerja sama dengan BTN dan pondok pesantren Sunan Drajat yang bekerja sama dengan BI," jelas Airlangga.
Kerja sama yang dilakukan sebagian besar meliputi praktik kerja lapangan (PKL), kunjungan industri dan pengembangan kurikulum SMK. Sejak 2009, Grup Astra yaitu Astra Honda Motor, Astra Daihatsu Motor, Astra Otoparts, United Tractors, Astra International dan 9 yayasannya termasuk Politeknik Manufaktur Astra di bawah Yayasan Astra Bina Ilmu telah membina 1.290 SMK.
Pada 2019, Kementerian Perindustrian menargetkan program pendidikan vokasi industri diikuti sebanyak 1.775 SMK dan 355 industri dengan jumlah lulusan tersertifikasi sebanyak 845 ribu orang untuk 25 kompetinsi keahlian bidang idustri.
Kemenperin akan memfasilitas penyediaan dan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan pemagangan di industri, penyediaan "silver expert" sebagai tenaga pengajar di SMK serta penyediaan peralatan "workshop" dan laboratorium di SMK. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017