Negara (Antara Bali) - Seorang nelayan asal Desa Air Kuning, Kabupaten Jembrana hilang saat melaut setelah sampan yang digunakannya dihantam gelombang besar, Selasa pagi.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Amsin, nelayan yang hilang tersebut, melaut bersama Miswadi, anaknya dengan posisi korban memegang kemudi di bagian belakang sampan.

"Saat gelombang besar datang, sampan membelok tajam dan saat saya melihat ke belakang, bapak sudah tidak ada," kata Miswadi, yang ditemui bersama keluarganya di pinggir pantai Desa Air Kuning, menunggu tim penyelamat mencari bapaknya.

Ia mengatakan, saat bapaknya terjatuh, ia sudah berusaha melakukan pencarian namun tidak ketemu, sehingga memutuskan minta bantuan.

Menurutnya, saat berada di laut, situasi angin cukup tenang, namun ombak memang cukup besar saat mereka hendak mencari ikan.

Untuk mencari Amsin, tim gabungan dari SAR, Polisi Perairan Polres Jembrana hingga nelayan setempat, melakukan penyisiran di lokasi maupun tempat-tempat lain, namun korban belum ditemukan.

"Kami juga minta warga sini yang biasa menyelam ke laut untuk mencari Pak Amsin. Tapi belum ditemukan," kata Kepala Desa Air Kuning Samanhuri, yang ikut memantau proses pencarian korban.

Kepala Basarnas Jembrana Ida Bagus Suryawan mengatakan, untuk mencari Amsin, pihaknya mengerahkan perahu karet bersama kepolisian maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta enam orang penyelam dari warga lokal.

Belakangan angin kencang disertai gelombang besar kerap terjadi di Selat Bali, yang merupakan wilayah tempat nelayan Kabupaten Jembrana mencari ikan.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017