Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia di Indonesia dan Konsulat Jenderal Australia di Denpasar menggelar lokakarya dan kolaborasi "street Art".
"Kegiatan tersebut melibatkan seniman Indigineous-Aborigin terkemuka, Jandamarra Cadd," kata penata acara tersebut Juwitta K. Lasut di Denpasar, Kamis.
Dalam kegiatan yang terbuka untuk publik umum tersebut, Jandamarra Cadd akan berkolaborasi dengan seniman "street art" Bali yang tergabung dalam Komunitas Djamur.
Kegiatan tersebut mengusung tema sejenis seruan kesadaran akan lingkungan dan pariwisata yang berkelanjutan yang akan digelar Kamis.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan kolaborasi tersebut mengikuti sejarah panjang kolaborasi antara warga Australia dan Indonesia.
"Hubungan kedua negara dibangun atas koneksi pribadi yang mendalam dan kokoh antarwarganya. Bahkan sejak dari tahun 1700-an, para nelayan di Sulawesi Selatan melakukan perjalanan ke bagian utara Australia untuk berdagang, membentuk hubungan-hubungan dan masyarakat baru," ujarnya.
Pada lokakarya dan kolaborasi tersebut, Jandamarra Cadd dan Komunitas Djamur akan membagi pengalaman perihal estetik dan stilistik ragam "street art" masing-masing.
Mereka juga akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai ikonik-ikonik yang berangkat dari ragam visual atau wujud rupa hewan-hewan tertentu yang bersifat simbolis dan mistis.
Kegiatan tersebut menandai sebuah perayaan sejarah, budaya, dan prestasi warga Aborijin dan Torres Strait Islanders, serta bulan keberagaman dari kampanye gaya hidup Kedutaan Besar Australia, yang menyoroti keberagaman budaya Australia.
Dalam banyak lukisannya, Jandamarra Cadd mengekspresikan batin manusia yang mendambakan kedamaian, cerminan pengharapan kaum tertindas atau minoritas.
Meski demikian, karya-karyanya penuh dengan warna-warni yang memikat, menuturkan nilai-nilai universal yang mempertautkan manusia lintas bangsa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kegiatan tersebut melibatkan seniman Indigineous-Aborigin terkemuka, Jandamarra Cadd," kata penata acara tersebut Juwitta K. Lasut di Denpasar, Kamis.
Dalam kegiatan yang terbuka untuk publik umum tersebut, Jandamarra Cadd akan berkolaborasi dengan seniman "street art" Bali yang tergabung dalam Komunitas Djamur.
Kegiatan tersebut mengusung tema sejenis seruan kesadaran akan lingkungan dan pariwisata yang berkelanjutan yang akan digelar Kamis.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan kolaborasi tersebut mengikuti sejarah panjang kolaborasi antara warga Australia dan Indonesia.
"Hubungan kedua negara dibangun atas koneksi pribadi yang mendalam dan kokoh antarwarganya. Bahkan sejak dari tahun 1700-an, para nelayan di Sulawesi Selatan melakukan perjalanan ke bagian utara Australia untuk berdagang, membentuk hubungan-hubungan dan masyarakat baru," ujarnya.
Pada lokakarya dan kolaborasi tersebut, Jandamarra Cadd dan Komunitas Djamur akan membagi pengalaman perihal estetik dan stilistik ragam "street art" masing-masing.
Mereka juga akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai ikonik-ikonik yang berangkat dari ragam visual atau wujud rupa hewan-hewan tertentu yang bersifat simbolis dan mistis.
Kegiatan tersebut menandai sebuah perayaan sejarah, budaya, dan prestasi warga Aborijin dan Torres Strait Islanders, serta bulan keberagaman dari kampanye gaya hidup Kedutaan Besar Australia, yang menyoroti keberagaman budaya Australia.
Dalam banyak lukisannya, Jandamarra Cadd mengekspresikan batin manusia yang mendambakan kedamaian, cerminan pengharapan kaum tertindas atau minoritas.
Meski demikian, karya-karyanya penuh dengan warna-warni yang memikat, menuturkan nilai-nilai universal yang mempertautkan manusia lintas bangsa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017