Denpasar (Antara Bali) - Daerah perdesaan di Bali mengalami inflasi sebesar 0,02 persen pada bulan Juni 2017 yang angka terendah dari 27 provinsi di Indonesia mengalami hal yang sama.

"Inflasi perdesaan Pulau Dewata itu jauh lebih rendah dibanding angka tingkat nasional pada bulan yang sama tercatat 0,22 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, dari 33 provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran survei, 27 provinsi di antaranya mengalami inflasi dan enam provinsi deflasi

Inflsi pedesaan tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 2,30 persen dan terendah di Pulau Bali hanya 0,02 persen.

Sementara enam provinsi lainnya mengalami deflasi dengan Provinsi Sumatera Barat tercatat mengalami deflasi paling dalam yakni 0,54 persen.

Adi Nugroho menjelaskan, inflasi pedesaan daerah Bali tersebut dipicu oleh naiknya rata-rata harga pada semua kelompok komoditas, kecuali bahan makanan.

Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi tercatat perumahan sebesar 0,86 persen, disusul kelompok kesehatan 0,35 persen, transportasi dan komunikasi 0,28 persen, makanan jadi, tembakau dan rokok 0,20 persen.

Selain itu sandang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,13 persen.

Sementara deflasi tercatat pada kelompok bahan makanan sebesar 0,50 persen. Secara umum komoditas penyumbang inflasi pada bulan Juni 2017 antara lain biaya listrik PLN golongan satu, biaya air minum, biaya pulsa ponsel prabayar dan ongkos angkutan dalam kota.

Adi Nugroho menjelaskan, indeks harga konsumen pedesaan (IHKP) dapat ditunjukkan oleh indeks harga konsumsi rumah tangga petani yang merupakan komponen dalam indeks harga yang dibayar petani.

Indeks harga konsumen (IHK) pedesaan terdiri atas tujuh kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi, olahraga serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Perubahan IHK pedesaan mencerminkan angka inflasi di wilayah perdesaan di Bali maupun secara nasional, ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017