Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Denpasar, Bali, melakukan pembersihan drainase/got dan sungai untuk menghidari genangan air maupun banjir pada musim hujan.
"Akhir-akhir ini hujan cukup deras di Denpasar, sehingga terjadi sumbatan sampah menutup selokan atau got dan sungai. Karena itu kami menggerahkan `pasukan biru" untuk membersihan drainase (selokan) tersebut," kata Kepala Bidang Pengairan PUPR Pemkot Denpasar Gusti Ngurah Putra Sanjaya dikonfirmasi, di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan sumbatan pada drainase/got lebih banyak terjadi di daerah Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Karena daerah tersebut berada di bagian selatan Denpasar.
"Kami siagakan `pasukan biru` dalam mengantisipasi kawasan yang tergenang akibat sumbatan sampah dan untuk mobil kami juga siapkan empat unit armada masing-masing terdiri dari delapan hingga sepuluh orang tenaga," ucapnya.
Ia mengatakan dari beberapa laporan yang masuk melalui Pengaduan Rakyat Online (Pro) Denpasar telah dilakukan tindak lanjut secara cepat. Disamping itu juga langkah antisipasi dilakukan dengan tetap memantau beberapa titik genangan yang akan mungkin terjadi akibat dari sumbatan sampah tersebut. Seperti kawasan pertigaan Jalan Mohamad Yamin, Kaliasem, kawasan Puputan, kawasan Jalan Cok Agung Tresna, kawasan Hangtuah Sanur, dan kawasan aliran Tukad Badung.
Antisipasi tersumbatnya daerah aliran sungai (DAS), kata dia, mendapatkan perhatian khusus dari "pasukan biru" PUPR Kota Denpasar. Dengan pemasangan jaring sampah sebagai salah satu langkah untuk meminimalkan sampah-sampah yang hanyut terbawa air, dan juga dilakukan pengangkutan dan pengawasan secara berkesinambungan.
"Kami juga meminta warga masyarakat untuk ikut menjaga aliran sungai dari sampah, sehingga tidak terjadi sumbatan, kalau ada saluran air atau got tersumbat, kami berharap supaya cepat melaporkan ke Dinas PUPR atau ke PRO-Denpasar, sehingga bisa diambil langkah penanganan yang cepat," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Akhir-akhir ini hujan cukup deras di Denpasar, sehingga terjadi sumbatan sampah menutup selokan atau got dan sungai. Karena itu kami menggerahkan `pasukan biru" untuk membersihan drainase (selokan) tersebut," kata Kepala Bidang Pengairan PUPR Pemkot Denpasar Gusti Ngurah Putra Sanjaya dikonfirmasi, di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan sumbatan pada drainase/got lebih banyak terjadi di daerah Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Karena daerah tersebut berada di bagian selatan Denpasar.
"Kami siagakan `pasukan biru` dalam mengantisipasi kawasan yang tergenang akibat sumbatan sampah dan untuk mobil kami juga siapkan empat unit armada masing-masing terdiri dari delapan hingga sepuluh orang tenaga," ucapnya.
Ia mengatakan dari beberapa laporan yang masuk melalui Pengaduan Rakyat Online (Pro) Denpasar telah dilakukan tindak lanjut secara cepat. Disamping itu juga langkah antisipasi dilakukan dengan tetap memantau beberapa titik genangan yang akan mungkin terjadi akibat dari sumbatan sampah tersebut. Seperti kawasan pertigaan Jalan Mohamad Yamin, Kaliasem, kawasan Puputan, kawasan Jalan Cok Agung Tresna, kawasan Hangtuah Sanur, dan kawasan aliran Tukad Badung.
Antisipasi tersumbatnya daerah aliran sungai (DAS), kata dia, mendapatkan perhatian khusus dari "pasukan biru" PUPR Kota Denpasar. Dengan pemasangan jaring sampah sebagai salah satu langkah untuk meminimalkan sampah-sampah yang hanyut terbawa air, dan juga dilakukan pengangkutan dan pengawasan secara berkesinambungan.
"Kami juga meminta warga masyarakat untuk ikut menjaga aliran sungai dari sampah, sehingga tidak terjadi sumbatan, kalau ada saluran air atau got tersumbat, kami berharap supaya cepat melaporkan ke Dinas PUPR atau ke PRO-Denpasar, sehingga bisa diambil langkah penanganan yang cepat," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017