Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar bersama Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara melakukan kegiatan mengisi hari libur anak-anak sekolah dengan menanam pohon mangrove, Rabu.

Kegiatan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan bersama KUB mengajak siswa SD Negeri 3 dan SD Negeri 11 Pedungan dalam Pengenalan Ekosistem Mangrove (Save Mangrove and Kisd Education) bertempat di Jaba Pura Dalem Batu Lumbang, Pedungan Kecamatan Denpasar Selatan.

Wakil Wali Kota Denpasar Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan kegiatan liburan sekolah ini harus diisi dengan kegiatan yang mampu memberi edukasi kepada para siswa-siswi, sehingga mereka mengenal dan turut menjaga lingkungan.

Kegiatan diawali dengan pengenalan cara pengolahan buah mangrove dilanjutkan penyebaran benih ikan kerapu dan penanaman pohon Mangrove.

"Kegiatan tersebut dapat memperkenalkan dan menumbuhkan kecintaan anak-anak sekolah dan warga masyarakat tentang pentingnya mangrove (bakau). Serta untuk menggugah kesadaran semua pihak dalam menjaga, memelihara dan memotivasi masyarakat agar membudayakan hidup bersih dengan tidak membuang sampah ke perairan umum serta turut menjaga kelestarian hutan mangrove," ujarnya.

Jaya Negara lebih lanjut mengatakan Pemkot Denpasar telah membentuk forum nelayan melakukan pemberdayaan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan potensi nelayan.

"Maka dari itu saya mengucapkan terimakasih kepada semua anak-anak dan masyarakat, khususnya Simbar Segara telah menyelenggarakan penyebaran bibit ikan kerapu dan penanaman pohon mangrove," ucapnya.

Disamping melakukan pembibitan, Jaya Negara juga berharap kepada nelayan agar ikutserta menjaga kebersihan hutan mangrove dan melakukan pemberdayaan. Kegiatan yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan ini sebagai bagian dari edukasi, bahwa di lingkungan kota sampai saat ini ada kegiatan pemberdayaan nelayan maupun forum subak melalui menggelar "Festival Carik".

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Anak Agung Bayu Brahmasta mengatakan kegiatan ini juga untuk memperkenalkan anak-anak sejak dini tentang alam khususnya mangrove.

"Kota Denpasar memiliki hutan mangrove yang cukup baik. Bakau juga berfungsi sebagai barrier ketika ada tsunami, abrasi dan lain-lainnya. Mangrove juga tempat pembelajaran tentang flora dan fauna. Di hutan mangrove juga terdapat habitat air, burung dan fungsi alam berputar di sana. Dengan pengenalan itu mereka bisa memahami pentingnya mangrove dalam kehidupan," katanya.

Agung Bayu mengatakan langkah pertama bagi anak-anak sekolah untuk pengenalan, setelah itu mereka akan mengetahui fungsinya. Dengan teknologi mutakhir kini buah mangrove bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup seperti, sabun, lulur, jus, kripik, jajan basah dan lain sebagainya.

"Dengan kegiatan ini saya harapkan rasa ketertarikan anak-anak untuk mencintai lingkungan dan mampu inovatif mengelola sember daya dari hutan mangrove itu," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017