Negara (Antara Bali) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto Iskandar, memerintahkan perhatian khusus terhadap pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Perhatian khusus berupa penyediaan kapal yang hanya untuk mengangkut sepeda motor tersebut, ia sampaikan saat mengecek arus mudik Hari Raya Idul Fitri di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Sabtu.
"Kalau kendaraan pemudik yang masuk pelabuhan sangat padat, harus ada kebijakan khusus untuk pengguna sepeda motor, karena biasanya mereka tidak sabar," katanya kepada Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanik Arief Muljanti beserta jajaran yang mendampinginya.
Menurutnya, kebiasaan pemudik dengan sepeda motor saat tidak sabar antre, mereka ramai-ramai membunyikan klakson sehingga menambah semrawut situasi di lapangan.
Salah satu cara mengantisipasi hal tersebut adalah dengan menyediakan kapal khusus mengangkut sepeda motor, sehingga jenis kendaraan ini cepat habis.
"Cara lainnya dengan imbauan yang terus menerus dari petugas, agar pemudik sabar antre masuk ke kapal," katanya.
Kepada seluruh institusi yang terlibat dalam penanganan arus mudik, ia minta mereka untuk kompak dan selalu berkoordinasi sehingga seluruhnya bisa berjalan lancar.
Bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Sudarsana, ia juga sempat mengecek kesiapan loket, termasuk ketersediaan uang kembaliaan agar pelayanan kepada pemudik lebih cepat.
"Saya juga minta pengamanan di loket lebih diperketat, apalagi belakangan ini sering terjadi aksi kejahatan," katanya.
Sebelum menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwagi, Provinsi Jawa Timur ia mengatakan, secara umum persiapan pelabuhan beserta seluruh institusi yang terlibat sudah baik, tinggal tergantung kesabaran pemudik saat antre.
Sementara memasuki H-9, kendaraan pemudik baik mobil pribadi maupun sepeda motor mulai mengalir ke Pelabuhan Gilimanuk khususnya pada malam hingga pagi hari.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono mengatakan, meskipun kapal yang dioperasikan masih 35 unit, namun jumlah tripnya ditambah dari 250 menjadi 262.
Data di ASDP menyebutkan, jumlah penumpang mengalami kenaikan dari 25.084 orang pada H-10 menjadi 20.626 orang, sementara sepeda motor dari 2.830 unit menjadi 3.613 unit dan mobil pribadi dari 4.068 meningkat menjadi 4.399 unit.
Pemudik yang sudah mulai masuk ke Pelabuhan Gilimanuk ini rata-rata hendak pulang kampung di Pulau Jawa sebelah barat seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat.
Mereka mengatakan sengaja mudik lebih awal, agar tidak terjebak antrean panjang di Pelabuhan Gilimanuk.
(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Perhatian khusus berupa penyediaan kapal yang hanya untuk mengangkut sepeda motor tersebut, ia sampaikan saat mengecek arus mudik Hari Raya Idul Fitri di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Sabtu.
"Kalau kendaraan pemudik yang masuk pelabuhan sangat padat, harus ada kebijakan khusus untuk pengguna sepeda motor, karena biasanya mereka tidak sabar," katanya kepada Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanik Arief Muljanti beserta jajaran yang mendampinginya.
Menurutnya, kebiasaan pemudik dengan sepeda motor saat tidak sabar antre, mereka ramai-ramai membunyikan klakson sehingga menambah semrawut situasi di lapangan.
Salah satu cara mengantisipasi hal tersebut adalah dengan menyediakan kapal khusus mengangkut sepeda motor, sehingga jenis kendaraan ini cepat habis.
"Cara lainnya dengan imbauan yang terus menerus dari petugas, agar pemudik sabar antre masuk ke kapal," katanya.
Kepada seluruh institusi yang terlibat dalam penanganan arus mudik, ia minta mereka untuk kompak dan selalu berkoordinasi sehingga seluruhnya bisa berjalan lancar.
Bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Sudarsana, ia juga sempat mengecek kesiapan loket, termasuk ketersediaan uang kembaliaan agar pelayanan kepada pemudik lebih cepat.
"Saya juga minta pengamanan di loket lebih diperketat, apalagi belakangan ini sering terjadi aksi kejahatan," katanya.
Sebelum menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwagi, Provinsi Jawa Timur ia mengatakan, secara umum persiapan pelabuhan beserta seluruh institusi yang terlibat sudah baik, tinggal tergantung kesabaran pemudik saat antre.
Sementara memasuki H-9, kendaraan pemudik baik mobil pribadi maupun sepeda motor mulai mengalir ke Pelabuhan Gilimanuk khususnya pada malam hingga pagi hari.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono mengatakan, meskipun kapal yang dioperasikan masih 35 unit, namun jumlah tripnya ditambah dari 250 menjadi 262.
Data di ASDP menyebutkan, jumlah penumpang mengalami kenaikan dari 25.084 orang pada H-10 menjadi 20.626 orang, sementara sepeda motor dari 2.830 unit menjadi 3.613 unit dan mobil pribadi dari 4.068 meningkat menjadi 4.399 unit.
Pemudik yang sudah mulai masuk ke Pelabuhan Gilimanuk ini rata-rata hendak pulang kampung di Pulau Jawa sebelah barat seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat.
Mereka mengatakan sengaja mudik lebih awal, agar tidak terjebak antrean panjang di Pelabuhan Gilimanuk.
(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017