Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mendongkrak potensi petani asparagus di Desa Plaga, Kecamatan Petang, melalui Festival Pertanian Asparagus di daerah itu.
"Kami ingin membantu petani asparagus agar produksi pangan ini lebih dikenal luas. Sayuran ini sudah menjadi ikon di Badung Utara," kata Sekertaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa dalam acara pembukaan Festival Asparagus Koperasi Tani Mertanadi, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kamis.
Sejak pengembangan pertanian asparagus di Badung Utara ini, hasil panen asparagus yang dihasilkan petani di Desa Plaga sudah menembus pasar ekspor terbaik di Asia yang paling banyak dipesan dari Taiwan.
Festival Asparagus menyajikan berbagai kegiatan yang melibatkan kelompok tani dari seluruh banjar di Desa Pelaga dan Desa Belok Sidan.
Diantaranya demo memasak asparagus, lomba asparagus terpanjang, lomba asparagus jumbo, lomba makan asparagus, lomba memasak asparagus, lomba putra putri asparagus dan pemilihan buyer asparagus terbaik.
"Kami menyambut baik festival asparagus tahun 2017 ini. Dengan Festival Asparagus ini kami ingin petani bangga jadi petani," katanya.
Melalui pertanian asparagus, sudah terbukti hidup petani bisa lebih baik. "Sebagai wujud dukungan terhadap sektor pertanian, Pemkab Badung bahkan membangun SMK Pertanian di Pelaga," ujarnya.
Dengan adanya sekolah pertanian ini diharapkan mampu mencetak petani-petani handal. "Yang jelas kita sangat konsen mengembangkan sektor pertanian ini," ujarnya.
Selain membangun SMK Pertanian, Pemkab Badung akan meningkatkan bantuan bibit dan pupuk untuk para petani.
"Ke depannya, pertanian di Badung dapat menggunakan sentuhan teknologi," katanya.
Berkenaan dengan pertanian, pihaknya tengah melakukan kajian pengembangan "smart city" di bidang pertanian.
"Kami telah meminta Dinas Pertanian sudah diperintahkan membuat aplikasi sehingga petani dan `buyer` dapat mengetahui harga-harga produk pertanian di Kabupaten Badung," ujarnya.
Hal ini dapat mencegah hasil produksi petani tidak dipermainkan tengkulak. Dalam acara itu, turut dihadiri Anggota DPRD Badung I Nyoman Dirgayusa, Kepala Litbang Badung I Wayan Suambara, Kadis Pertanian IGAK Sudaratmaja.
Kemudian, Kadiskop, UKM dan Perdagangan I Ketut Karpiana, Ketua TP PKK Badung Nyonya Seniasih Giri Prasta dan sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Badung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami ingin membantu petani asparagus agar produksi pangan ini lebih dikenal luas. Sayuran ini sudah menjadi ikon di Badung Utara," kata Sekertaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa dalam acara pembukaan Festival Asparagus Koperasi Tani Mertanadi, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kamis.
Sejak pengembangan pertanian asparagus di Badung Utara ini, hasil panen asparagus yang dihasilkan petani di Desa Plaga sudah menembus pasar ekspor terbaik di Asia yang paling banyak dipesan dari Taiwan.
Festival Asparagus menyajikan berbagai kegiatan yang melibatkan kelompok tani dari seluruh banjar di Desa Pelaga dan Desa Belok Sidan.
Diantaranya demo memasak asparagus, lomba asparagus terpanjang, lomba asparagus jumbo, lomba makan asparagus, lomba memasak asparagus, lomba putra putri asparagus dan pemilihan buyer asparagus terbaik.
"Kami menyambut baik festival asparagus tahun 2017 ini. Dengan Festival Asparagus ini kami ingin petani bangga jadi petani," katanya.
Melalui pertanian asparagus, sudah terbukti hidup petani bisa lebih baik. "Sebagai wujud dukungan terhadap sektor pertanian, Pemkab Badung bahkan membangun SMK Pertanian di Pelaga," ujarnya.
Dengan adanya sekolah pertanian ini diharapkan mampu mencetak petani-petani handal. "Yang jelas kita sangat konsen mengembangkan sektor pertanian ini," ujarnya.
Selain membangun SMK Pertanian, Pemkab Badung akan meningkatkan bantuan bibit dan pupuk untuk para petani.
"Ke depannya, pertanian di Badung dapat menggunakan sentuhan teknologi," katanya.
Berkenaan dengan pertanian, pihaknya tengah melakukan kajian pengembangan "smart city" di bidang pertanian.
"Kami telah meminta Dinas Pertanian sudah diperintahkan membuat aplikasi sehingga petani dan `buyer` dapat mengetahui harga-harga produk pertanian di Kabupaten Badung," ujarnya.
Hal ini dapat mencegah hasil produksi petani tidak dipermainkan tengkulak. Dalam acara itu, turut dihadiri Anggota DPRD Badung I Nyoman Dirgayusa, Kepala Litbang Badung I Wayan Suambara, Kadis Pertanian IGAK Sudaratmaja.
Kemudian, Kadiskop, UKM dan Perdagangan I Ketut Karpiana, Ketua TP PKK Badung Nyonya Seniasih Giri Prasta dan sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Badung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017