Denpasar (Antara Bali) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar, Bali, mencatat minat generasi muda dengan rentang usia 18-25 tahun untuk berinvestasi di pasar modal relatif tinggi karena sosialisasi yang gencar dilakukan sekaligus untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat.
"Minat generasi muda untuk berinvestasi di pasar modal terus mengalami peningkatan. Generasi muda juga menjadi salah satu target BEI. Oleh karena itu BEI akan semakin gencar dalam melakukan sosialisasi dan edukasi," kata Kepala Kantor BEI Denpasar Agus Andiyasa di Denpasar, Kamis.
Menurut Agus, data yang dihimpun BEI Denpasar mencatat sepanjang tahun 2017 pertumbuhan jumlah investor aktif baru untuk usia 18-25 tahun makin banyak yang kini mencapai 2.396 orang.
Jumlah tersebut menduduki posisi kedua setelah usia 41 tahun ke atas yang mendominasi dengan jumlah mencapai 4.895 orang.
Sedangkan investor berusia 26-30 tahun mencapai 1.366 orang dan usia 31-40 tahun mencapai 2.413 orang.
Ditinjau dari segi jenis pekerjaan, Agus mengatakan kalangan pengusaha mendominasi investasi di pasar modal yang mencapai 1.505 orang, pegawai negeri mencapai 497 orang, ibu rumah tangga mencapai 273 orang dan pegawai swasta mencapai 3.662 orang.
Sisanya dari kalangan pelajar mencapai 1.800 orang, TNI dan polisi mencapai 27 orang, pensiunan 175 orang, guru 71 orang dan lainnya 712 orang.
Jumlah investor di Bali mengalami pertumbuhan yang positif yang ditunjukkan dengan data per 31 Mei 2017 pertumbuhan investor baru di Bali mencapai 9.429 orang, sedangkan pertumbuhan investor berdasarkan sub rekening efek (SRE) mencapai 1.078 SRE atau meningkat 10,61 persen dari 2015-2016 mencapai 2.507 SRE.
Sebaran jumlah investor terbanyak berada di Denpasar mencapai 6.658 SRE, disusul Badung (1.858), Gianyar (673), Tabanan (609), dan Buleleng (576). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Minat generasi muda untuk berinvestasi di pasar modal terus mengalami peningkatan. Generasi muda juga menjadi salah satu target BEI. Oleh karena itu BEI akan semakin gencar dalam melakukan sosialisasi dan edukasi," kata Kepala Kantor BEI Denpasar Agus Andiyasa di Denpasar, Kamis.
Menurut Agus, data yang dihimpun BEI Denpasar mencatat sepanjang tahun 2017 pertumbuhan jumlah investor aktif baru untuk usia 18-25 tahun makin banyak yang kini mencapai 2.396 orang.
Jumlah tersebut menduduki posisi kedua setelah usia 41 tahun ke atas yang mendominasi dengan jumlah mencapai 4.895 orang.
Sedangkan investor berusia 26-30 tahun mencapai 1.366 orang dan usia 31-40 tahun mencapai 2.413 orang.
Ditinjau dari segi jenis pekerjaan, Agus mengatakan kalangan pengusaha mendominasi investasi di pasar modal yang mencapai 1.505 orang, pegawai negeri mencapai 497 orang, ibu rumah tangga mencapai 273 orang dan pegawai swasta mencapai 3.662 orang.
Sisanya dari kalangan pelajar mencapai 1.800 orang, TNI dan polisi mencapai 27 orang, pensiunan 175 orang, guru 71 orang dan lainnya 712 orang.
Jumlah investor di Bali mengalami pertumbuhan yang positif yang ditunjukkan dengan data per 31 Mei 2017 pertumbuhan investor baru di Bali mencapai 9.429 orang, sedangkan pertumbuhan investor berdasarkan sub rekening efek (SRE) mencapai 1.078 SRE atau meningkat 10,61 persen dari 2015-2016 mencapai 2.507 SRE.
Sebaran jumlah investor terbanyak berada di Denpasar mencapai 6.658 SRE, disusul Badung (1.858), Gianyar (673), Tabanan (609), dan Buleleng (576). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017