Singaraja  (Antara Bali) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng, Bali, mengintensifkan dialog antartokoh agama di daerah itu sebagai upaya mengantisipasi berkembangnya paham radikalisme.

"Kami punya tradisi kumpul bersama-sama dengan tokoh beragama di rumah ketua majelis agama masing-masing," kata Ketua FKUB Buleleng, Dewa Nyoman Suardana, Sabtu.

Ia mengatakan, Buleleng sebagai salah satu wilayah yang heterogen, terdiri atas berbagai penganut agama dan kepercayaan sudah sepatutnya selalu menjunjung tinggi keberagamaan di atas yang lainnya.

Keberagaman di Buleleng, kata Suardana, sudah terpatri sejak ratusan tahun lalu dan telah mendarah daging di sanak sanubari para penduduknya.

Ia berpendapat bahwa salah satu cara tetap menjaga keberagaman tersebut adalah dengan jalan komunikasi dan dialog secara rutin dan berkala.

"Kami punya tradisi kumpul bersama dengan tokoh agama seluruhnya. Di sana kami saling bertukar fikiran dan membahas berbagai permasalahan yang ada. Masalah pasti saja ada tetapi bagaimana cara kita menyikapi dan mencari jalan penyelesaikannya," tutur Suardana.

Dikatakan pula, meskipun FKUB hingga kini belum mendapatkan dukungan secara material dari pemerintah daerah setempat, tetapi dirinya terus bergerak bersama tokoh agama lain bagaimana menjaga rasa toleransi yang sudah berjalan baik.

Menurutnya, riak kecil di bawah atau pergesekan antaroknum pasti saja pernah terjadi. Apabila permasalahan itu tidak ditakutkan membuat masalah semakin besar.

"Masalah kecil harus dicari penyelesaikannya. Jangan sampai terus membesar dan mengakibatkan pergesekan lebih marak lagi," demikian Suardana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017