Nusa Dua (Antara Bali) - "Bali and Beyond Travel Fair" (BBTF) 2017 untuk pertama kalinya menambah penjual atau "seller" paket wisata dari Korea Selatan yang ikut bertransaksi dalam ajang bisnis pariwisata tahunan tersebut.

"Sementara ini untuk internasional ada satu dari Korea Selatan. Ke depan kami akan tambah `seller` dari luar," kata Ketua Pelaksanan BBTF 2017 Ketut Ardana di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Kamis.

Menurut Ardana, sejak diadakan tahun 2013, BBTF memang lebih fokus untuk mengajak pelaku pariwisata Tanah Air untuk mengikuti ajang tersebut sebagai "seller" atau penjual paket wisata.

Dia menjelaskan, sesuai keinginan dari pemerintah pada tahun ke empat ini BBTF mulai menggandeng negara lain untuk menjadi penjual juga untuk lebih menggaungkan BBTF setara dengan ajang serupa tingkat dunia.

Ardana menjelaskan tahun ini Korea Selatan diwakili oleh pemerintah setempat dengan mengikutsertakan pelaku pariwisata dari perhotelan dan biro perjalanan menjadi penjual.

"Untuk internasional kami lebih mendahulukan dari kawasan ASEAN tetapi Korea Selatan lebih dulu masuk. Kami belum begitu serius untuk negara luar. Tahun depann ami akan lebih serius lagi," ucapnya.

Lebih lanjut Ardana mengatakan total penjual yang ikut terdaftar mengikuti BBTF tahun ini mencapai 188 pelaku pariwisata dari 19 daerah di Indonesia.

Sedangkan "buyer" atau pembeli dari kalangan pelaku pariwisata yang terdaftar mencapai 264 dari 54 negara di dunia di antaranya dari negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika sebagai negara baru serta pelaku pariwisata dari negara-negara yang yang selama ini sudah rutin ikut dalam BBTF.

Jumlah itu, lanjut dia, melonjak dibandingkan kepesertaan "buyer" tahun lalu yang mencapai 228 operator pariwisata.

Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali itu menambahkan pihaknya melakukan verifikasi "buyer" setiap tahun secara selektif untuk memberikan kualitas wisatawan yang didatangkan.

Tahun ini ada beberapa "buyer" kategori platinum yang bahkan sempat ditolak oleh panitia karena dinilai kurang optimal dalam mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Buyer" kategori platinum, lanjut dia, merupakan operator pariwisata yang mampu mendatangkan sekitar 10 ribu wisatawan mancanegara per tahun ke Indonesia.

Tahun ini sebanyak 60 operator pariwisata yang menjadi "buyer" platinum ikut serta dalam BBTF sisanya merupakan operator kategori "gold" yang mampu mendatangkan wisatawan mancanegara di bawah 10 ribu orang per tahun.

BBTF 2017 menargetkan total transaksi "business to business" (BtoB) itu mencapai sekitar Rp6,99 triliun melonjak dibandingkan tahun lalu mencapai Rp6,8 triliun.

Tahun ini BBTF menghadirkan Provinsi Sumatera Selatan sebagai pelaksana bersama di BNDCC 7-10 Juni 2017 sekaligus mengenalkan daerah itu sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Deputi Pengembangan Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata Prof I Gede Pitana membuka seremoni BBTF 2017 yang dilangsungkan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Kabupaten Badung. (WDY/DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017