Denpasar (Antara Bali) - Subsektor perikanan menaikkan nilai tukar petani (NTP) di Bali hingga 0,27 persen, karena perikanan membentuk NTP Bali sebesar 104,77 persen selama bulan Mei 2017, sedangkan bulan sebelumnya (April 2017) mencapai 104,48 persen.

"Kenaikan tersebut terjadi berkat indeks harga yang diterima petani (lt) mengalami peningkatan sebesar 0,86 persen dan indeks harga yang dibayar petani (lb) bertambah lebih kecil yakni hanya 0,59 persen, sehingga kesejahteraan petani ada sedikit peningkatan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan kenaikan peranan indeks harga yang diterima petani dipicu karena meningkatnya harga-harga pada kelompok perikanan tangkap sebesar 1,38 persen, sedangkan kelompok perikanan budidaya menurun sebesar 0,14 persen.

Secara umum, beberapa komoditas yang mendorong kenaikan pada indeks harga yang diterima petani antara lain tongkol, cumi-cumi, ikan tuna, dan lemuru. Sementara itu, menurunnya indeks harga yang dibayar petani didorong oleh merosotnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,69 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,04 persen.

Adi Nugroho menambahkan, Bali selama bulan April 2017 mengekspor ikan dan udang hingga menghasilkan devisa sebesar 10,12 juta dolar AS, atau meningkat 1,08 juta dolar AS atau 11,92 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 9,04 juta dolar AS.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017