Amlapura (Antara Bali) - Duta seni Kabupaten Karangasem, Bali, untuk Parade Gong Kebyar Anak-Anak yakni "Gita Yowana Suara" telah siap mengikuti Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-39 yang berlangsung sebulan penuh mulai 10 Juni 2017.

Penampilan kelompok gong anak-anak "Gita Yowana Suara" untuk persiapan PKB ke-39 itu mampu memukau penonton yang memadati panggung di Stadion Amlapura, Minggu malam.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri secara resmi menutup rangkaian Pra PKB Kabupaten Karangasem, sekaligus menyaksikan kemampuan pementasan seniman cilik tersebut.

Dalam atraksinya, Gong Kebyar Anak-anak Gita Yowana Suara menyuguhkan Tabuh Telu Banyu Milir dengan penata tabuh Jro Mangku Putu Geria, Tetabuhan Tari Kreasi "Kayeh" dengan penata tari I Gusti Made Suarjana, dan penata tabuh iringan Ida Bagus Made Widnyana.

Selain itu juga menyuguhkan atraksi Tabuh Tari Wiranata dengan penata tabuh I Ketut Sudiarta serta penata tari Ni Ketut Kertiasih. Demikian pula menampilkan dolanan Gita Yowana Suara berjudul "Angkaban Barong Somi" yang mampu menarik perhatian ribuan penonton.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan, Pesta Kesenian Bali (PKB) sebagai media ajang kreativitas dan pembinaan seniman yang digelar secara berkesinambungan sejak tahun 1978 itu melibatkan seluruh kabupaten/kota di Bali.

"Dalam mengapresiasi dan meningkatkan mutu kualitas berkesenian, dari hasil evaluasi setiap tahun sampai pelaksanaan ke-39 tahun ini, kita perlu terus berbenah diri dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas pelaksanaannya," ujar Bupati Mas Sumantri.

Ia mengharapkan kepada seniman dan budayawan tampil mewakili Karangasem dalam PKB untuk kegiatan parade, lomba, pagelaran maupun workshop agar betul-betul mempersiapkan diri sehingga dapat tampil secara maksimal.

"Dinas Kebudayaan sebagai sektor pelaksana bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait bekerja sama dengan Listibya, Widya Sabha, MDP, agar bisa lebih maksimal dalam melaksanakan pembinaan, melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah sebagai bagian dari Kebudayaan Nasional," ujar Bupati Ayu Mas Sumantri.

PKB ke-39 mengusung tema "Ulun Danu, Melestarikan Air sebagai Sumber Kehidupan" sangat tepat dikedepankan dengan tujuan memberi pemahaman kepada masyarakat dalam menjaga lingkungan serta pengelolaan air sebagai sumber daya alam, sehingga memberi manfaat yang besar bagi kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia.

Bupati Mas Sumatri juga memaparkan daerah ujung timur Pulau Bali itu kaya akan tradisi, adat dan budaya yang tersebar di delapan kecamatan daerah itu.

"Karangasem menjadi sumber (huluning) dan "rohnya" Bali karena spirit-spirit serta `taksu` kekuatan Bali sebagaian besar ada di daerah kami," ujar Bupati Sumantri.

Demikian pula di wilayah Kabupaten Karangasem terdapat Pura Besakih, Gunung Agung, dan sejumlah pura besar lainnya seperti Pura Lempuyang Luhur, Pura Andakasa, Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir dan Pura Silayukti.

"Semua itu perlu mendapat perhatian semua pihak, agar potensi yang ada tersebut mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat sebagai upaya mewujudkan `Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat Berlandaskan Tri Hita Karana," ujar Bupati Sumantri.

Asisten I Setda Karangasem Ida Bagus Ketut Sulendra selaku Ketua Panitia PKB ke-39 mengatakan, PKB Karangasem berlangsung selama dua hari, menampilkan berbagai kegiatan lomba Nyastra, lomba "macecimpedan" tingkat sekolah dasar (SD), lomba pidato bahasa bali tingkat SMP dan berbagai pementasan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017