Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali mendorong semangat persatuan bangsa dalam memaknai Hari Kebangkitan Nasional untuk mendukung keberlanjutan pariwisata Tanah Air karena rentan dengan isu keamanan.

"Jika negara ini terjadi pergeseran maka kami di dunia pariwisata ini akan sangat terganggu," kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana setelah menggelar upacara memperingati 109 tahun Hari Kebangkitan Nasional di Denpasar, Sabtu.

Menurut Ardana, pergeseran yang dimaksud adalah bergesernya kesetiaan warga negara terhadap nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang dikenal dengan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Apabila nilai-nilai tersebut tidak dipegang teguh dan tidak dijaga maka dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan yang berdampak terhadap industri pariwisata Indonesia dan Bali.

"Belakangan kita semua tahu ada berbagai isu yang kurang membuat nyaman. Itu juga yang membuat kami di Asita ingin melakukan sesuatu. Maka dari itu kami sepakat untuk bersama merayakan Hari Kebangkitan Nasional," ucap Ardana.

Para pelaku pariwisata itu kemudian menggelar upacara sederhana dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan di halaman "Bali Tourism Board" di Renon Denpasar dan dilanjutkan dengan pembukaan karangan bunga Kebangkitan Nasional dengan latar merah putih.

Dalam kesempatan itu anggota Asita Bali tersebut kembali menegaskan tekadnya untuk setia dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mengingat dunia pariwisata sangat rentan dengan isu keamanan, disintegrasi bangsa dan isu politik, maka ia mengharapkan adanya stabilitas di Tanah Air dari berbagai hal.

Ardana menambahkan bahwa beberapa pelaku pariwisata di luar negeri yang menjadi kliennya atau wisatawan mancanegara beberapa kali menanyakan kondisi di Indonesia mencermati situasi bangsa dan isu politik Tanah Air belakangan ini.

"Kami sampaikan bahwa hal itu biasa di negara yang beragam seperti Indonesia," katanya.(DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017