Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Bali menggelar Pelatihan Konvergensi Media yang diikuti belasan wartawannya untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam menghadapi era digitalisasi.

"Konvergensi menjadi solusi dan juga tuntutan masyarakat, karena itu kantor berita harus berubah untuk dapat bertahan dalam era yang merupakan matra baru dalam industri media itu," kata Kepala Perum LKBN Antara Biro Bali, Edy M Yakub, di sela praktik pelatihan itu di Denpasar, Sabtu.

Ia menjelaskan pelatihan konvergensi kepada wartawan Antara Bali yang berlangsung selama tiga hari pada 12-14 Mei 2017 itu bertujuan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) agar mampu menyajikan berita yang terintegrasi antara teks, foto dan video.

"Seorang wartawan kantor berita saat ini sudah tidak lagi menggunakan telex, kertas karbon, dan mesin ketik manual yang sudah ketinggalan zaman, karena teks atau susunan kalimat dengan foto itu sudah menjadi menu tradisional dan kini sudah harus dilengkapi dengan video dan grafis," kata pecinta batik itu.

Oleh karena itu, pihaknya mengundang tiga pembicara, yakni Kepala Biro LKBN Antara Jawa Timur Akhmad Munir yang menjadi pioner portal konvergensi kantor berita itu, Fiqih Arfani (pewarta Antara Jatim), dan Taufik Samsul Hadi (teknisi Antara Jatim).

Dalam pelatihan menyambut 80 tahun LKBN Antara (Sepuluh Windu Antara) itu, Kepala Biro LKBN Antara Jawa Timur Akhmad Munir memberikan pengalaman kerjanya dalam mengimplementasikan konvergensi media kepada pewarta dan redaktur di Biro Jatim sejak November 2016.

"Pengalaman kami menerapkan hal tersebut, awalnya mengalami kesulitan, namun dengan komitmen dan keputusan bersama, akhirnya justru meningkatkan kinerja dan produktivitas sebagai kantor berita di Jawa Timur," ujar Munir yang juga terlibat dalam Tim Konvergensi Perum LKBN Antara di Jakarta itu.

Kepada para peserta, pihaknya memaparkan cara membangun sistem konvergensi, cara kerja dan alur mekanisme penerapannya. "Saya optimistis Biro Antara Bali mampu menerapkan konvergensi, karena kabiro-nya dan teman-teman di sini memiliki semangat dan kemauan yang kuat. Bali merupakan biro pertama yang mengadakan pelatihan konvergensi, sedangkan kami di Jatim hanya nekat tanpa latihan," katanya.

Ia menambahkan jika konvergensi dapat dijalankan dengan baik akan memberikan dampak yang positif bagi pelanggan Antara dan masyarakat, karena relevansi melalui konvergensi akan meningkatkan kualitas pelayanan yang memuaskan.

"Buktinya, berita tanpa konvergensi mungkin hanya diakses masyarakat dalam jumlah ratusan klik, sedangkan dengan konvergensi bisa menjadi ribuan hingga puluhan ribu klik, jadi pengaruh konvergensi itu besar dan hal itu menunjukkan relevansi kantor berita kita," katanya.

Setidaknya, konvergensi itu berdampak pada lima manfaat, yakni meningkatnya kebanggaan profesi dan produktivitas karyawan, meningkatnya hits portal, meningkatnya relevansi atau tidak ditinggalkan generasi digital secara cepat atau lambat, meningkatnya ketertarikan narasumber pada inovasi, dan meningkatnya ketertarikan pengiklan/mitra untuk bersinergi.

Sementara itu, Fiqih Arfani dan Taufik Samsul Hadi memberi panduan tentang cara peliputan konvergensi dari pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi secara sederhana, lalu keduanya mendampingi peserta untuk praktik dan melakukan evaluasi.

Hari terakhir pelatihan ditandai dengan pembentukan Tim Konvergensi Antara Biro Bali dengan dipandu Kabiro LKBN Antara Bali Edy M Ya`kub yang didampingi Kabiro LKBN Antara Jatim Akhmad Munir dan Tim Konvergensi Antara Jatim. "Kalau mau ideal, tim konvergensi itu nantinya bisa menjadi superdesk," kata Munir. (WDY)

Video oleh : I Wayan Artaya

Pewarta: Pewarta: I Wayan Artaya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017