Denpasar (Antara Bali) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar, Bali, mendukung para desainer setempat untuk tampil ke ajang "Bali Fashion Trand (BFT)" pada 19-21 Mei 2017.

Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Kamis, mengaku pihaknya memberikan dukungan dengan melibatkan dua desainer Denpasar, yakni Lusi Damai dan Dhevinta Tito tampil dalam endek semi casual formal pada BFT itu.

"Kami tak pernah berhenti untuk terus mendorong inovasi para perajin maupun desainer Denpasar untuk mempromosikan karyanya dalam ajang daerah dan nasional," ujarnya.

Ia mengatakan langkah promosi lewat fashion tidak terlepas dari kain tenun endek yang telah memasyarakat tidak hanya di Bali, namun juga hingga ke luar Pulau Dewata yang tidak saja diperuntukkan sebagai pakaian kantor, tapi juga dapat dijadikan pakaian semi formal.

"Kain endek dikenal sebagai pakaian formal, namun lewat inovasi dari para desainer juga dapat dipakai untuk baju (pakaian) santai sehari-hari," ucapnya.

Oleh karena itu, para desainer lokal juga perlu melakukan pemilihan corak dan warna yang selalu diinovasikan yang tak terlepas dari kain endek Bali yang terkenal dengan ragam corak dan warna yang datang dari keindahan budaya Bali itu.

Ny. Selly juga mengatakan tantangan para desainer saat ini adalah kekurangan tenaga kerja tenun ikat yang kini kurang diminati generasi muda.

Namun, hal ini telah diantisipasi Pemkot Denpasar dengan merangkul siswa sekolah lewat memasukkan teknik menenun ikat dalam program ekstra-kurikuler sekolah.

Selain itu, berbagai langkah sosialisasi dan promosi juga tetap dilakukan Pemkot Denpasar agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas bagaimana pengerjaaan detail kain endek Bali.

"Dalam ajang ini, kami dorong dua desainer Denpasar menampilkan masing-masing 10 desain endek," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Lusi Damai mengaku telah melekat dengan gaya semi casual formal, yang mana gaya itu bisa dikenakan untuk situasi casual atau gaya santai.

"Endek kita tampilkan bisa digunakan jalan-jalan, menghadiri undangan serta situasi formal atau kantoran," ujarnya.

Koleksi terbaru yang akan ditampilkannya di BFT bertema "AURORA" itu terinspirasi dengan keindahan yang merupakan fenomena alam yang membuat takjub.

Terdapat 10 koleksi yang dilengkapi dengan desain sepatu yang sesuai, dan juga sebagai "centre point" pada bagian dada dengan dipasang bross berbentuk bunga emas.

"Tampilan kita nanti tetap mengacu pada keunikan Bali, salah satunya pada penggunaan aksesoris bross dari gonjere mas yang biasa digunakan hiasan rambut pengantin Bali," ucapnya.

Sementara Dhevinta Tito mengaku akan menampilkan rangkaian endek Sekar Jepun dengan silk chiffon, brocade, dan cotton polkadot dengan inspirasi dari binatang ayam.

"Saya mencoba mengangkat tema `ayam` yang mengacu pada pakaian casual endek," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017