Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Bali, mengimbau siswa sekolah menengah pertama tidak melakukan konvoi dengan kendaraan bermotor saat pengumuman kelulusan.

"Kami sudah melakukan upaya antisipasi dengan mengimbau guru agar tidak mengizinkan siswanya konvoi seperti pengalaman sebelumnya saat kelulusan SMA/SMK," kata Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika di Mangupura, Senin.

Ia juga mengimbau orang tua murid agar ikut mengawasi anaknya saat pengumuman kelulusan tingkat SMP pada tanggal 2 Juni 2017.

"Kegiatan konvoi kelulusan ini banyak dikeluhkan masyarakat," ujarnya.

Widia Astika mengharapkan siswa SMP yang lulus tidak mengikuti kegiatan konvoi seperti anak SMA/SMK. Selain itu, siswa yang lulus SMP juga belum memiliki cukup umur untuk mengendarai sepeda motor.

"Kami juga mohon dukungan masyarakat, baik itu orang tua murid maupun guru, mendukung upaya ini," katanya.

Ia menyebutkan di Kabupaten Badung terdapat 29 sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dengan perincian 10 SMP/MTS negeri dan 19 SMP/MTs swasta dengan jumlah peserta 4.522 orang.

Selain itu, 31 sekolah melaksanakan ujian nasional kertas pensil (UNKP) dengan perincian 11 SMP/MTS negeri dan 20 SMP/MTS swasta dengan jumlah peserta 5.273 orang.

Total peserta yang melaksanakan UNBK maupun UNKP berjumlah 9.825 orang.

Sementara itu, ujian susulan akan dilakukan pada tanggal 15 Mei 2017. Berdasarkan data sementara, terdapat tiga siswa SMP yang mengikuti ujian susulan ini, yakni dari SMP Taman Sastra satu orang dan SMPN 2 Abiansemal dua orang.

"Mereka sempat tidak ikut ujian karena sakit," ujar Widia Astika. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017